Rusia Kembali Hentikan Serangan Drone ke Arah Moskow

Satu drone dihancurkan di atas ibukota Moskow.

AP
Dua drone Ukraina merusak sejumlah gedung di Moskow, termasuk satu gedung dekat Kantor Pusat Kementerian Pertahanan Rusia.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Rusia kembali menembak jatuh drone Ukraina yang diluncurkan ke arah Moskow. Kementerian mengatakan sistem pertahanannya menghancurkan dua drone di atas wilayah Kaluga yang berbatasan dengan Moskow.

Sementara satu drone dihancurkan di atas ibukota. Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan drone-drone itu mencoba menggelar serangan ke Moskow.

Ia juga mengatakan sebuah fasilitas layanan konsumen di distrik Istra rusak. Lokasi fasilitas itu sekitar 65 kilometer sebelah barat laut Kremlin.  

Kementerian Pertahanan mengatakan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan dalam serangan-serangan itu. Laporan dari kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara independen.

Pada Selasa (5/92/203) Sobyanin mengatakan puing-puing drone di wilayah Tver jatuh di Desa Zavidovo. Menurut kantor berita pemerintah, Zavidovo merupakan rumah bagi Rus, kediaman resmi presiden Rusia.

Kediaman utama Presiden Vladimir Putin adalah Novo-Ogaryovo di wilayah Moskow dan di Istana Grand Kremlin. Kantor berita Rusia melaporkan pada Selasa pagi hampir 50 penerbangan empat bandara utama di sekitar ibu kota yakmi Vnukovo, Domodedovo, Sheremetyevo dan Zhukovsky dibatalkan atau ditunda.

Beberapa pekan terakhir serangan drone ke Rusia, terutama di Krimea yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014 dan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, hampir terjadi setiap hari sejak dua drone yang terbang ke arah Kremlin dihancurkan pada awal Mei lalu.

Serangan tersebut mengganggu penerbangan masuk dan keluar Moskow dalam beberapa pekan terakhir. Ukraina jarang memberikan komentar langsung mengenai serangan-serangan di dalam wilayah Rusia, namun mengatakan kerusakan infrastruktur militer Rusia membantu serangan balasan Kiev yang dimulai pada bulan Juni. 

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler