Ustazah Rahmatillah: LGBT Bangkit, Tanda Kiamat Semakin Dekat
Menganggap LGBT sebagai trend, berarti tak paham hal itu adalah suatu penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi C bidang Dakwah, Generasi Muda dan Keluarga pada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Ustadzah Rahmatillah Rasyidin mengatakan, LGBT dianggap sebagai trend dunia. Padahal kalau dipahami kenapa LGBT bangkit lagi, ini adalah pertanda bahwa kiamat benar-benar dekat.
"Kalau memang masyarakat memahami umat Nabi Luth itu dihancurkan, diluluh-lantakan dunianya, tentu mereka tidak akan melakukan itu (hubungan sesama jenis), tapi karena ini iming-imingnya trend, ini adalah hak mereka (mereka menjadikan LGBT sebagai trend)," kata Ustazah Rahmatillah saat diwawancarai Republika, Rabu (6/9/2023)
Ustazah Rahmatillah mengatakan, mereka yang menganggap LGBT sebagai trend, berarti tak paham hal itu adalah suatu penyakit. Akhirnya yang terjadi tertular HIV dan Aids.
Ia menerangkan, Alquran mengatakan ketika ada kejahatan, maka iblis akan menghiasi kejahatan itu seolah terasa indah oleh pelakunya. Karena iblis sudah bersumpah dari dulu akan menyesatkan manusia atau hamba Allah. Allah mempersilahkan silahkan iblis menyesatkan, itu bukti bahwa Allah itu pengasih dan penyayang dengan menerima permintaan mereka.
"Tapi Allah mengatakan yang tidak akan tergoda oleh Iblis adalah orang-orang yang ikhlas, bukan orang-orang yang alim dan banyak ilmu tapi ikhlas," ujar Ustadzah Rahmatillah.
Ustazah Rahmatillah menjelaskan, ikhlas dalam hal ini artinya ikhlas tunduk kepada Allah, ikhlas untuk menerima bahwa dia sebagai makhluk Allah, dan ikhlas membina masyarakat yang lain dalam rangka untuk saling menjaga kebaikan bagi sesama manusia.
Ustazah Rahmatillah juga mengingatkan, binatang tidak pernah bersetubuh dengan sesama jenis. Maka manusia yang diberi akal dan kemuliaan harus bisa membedakan jenis dan haknya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mencatat pengidap HIV dan Aids di Aceh mencapai 2.021 kasus di antaranya penderita HIV sebanyak 1.270 kasus dan Aids sebanyak 751 kasus.
Menurut Dinkes Aceh, faktor utama penularan penyakit HIV dan Aids di Aceh adalah seks bebas, penularan dari ibu hamil ke bayi, pengguna narkoba, penggunaan jarum suntik yang sama dan berulang. Selain itu, dalam dua sampai tiga tahun terakhir ini kasus HIV dan Aids di Aceh terbanyak didominasi oleh LSL atau homoseksual.