Bea Cukai Parepare Layani Ekspor Cangkang Sawit Indonesia ke Jepang
Potensi produksi cangkang sawit mencapai 11 juta ton per tahun
REPUBLIKA.CO.ID, BELANG-BELANG -- Demi meningkatkan perekenomian nasional, Bea Cukai terus berupaya optimalkan layanan kepabeanan, khususnya layanan ekspor. Upaya tersebut terwujud melalui pelayanan dan pengawasan ekspor Bea Cukai Parepare untuk PT Jambi Semesta Biomassa.
Pada tanggal 03 September 2023, perusahaan tersebut mengekspor komoditas palm kernell shell (cangkang sawit) ke Jepang. Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Parepare, Muh Daud M menyatakan sebanyak 10.906,66 MT cangkang sawit telah dimuat di atas kapal MV Green Future dengan tujuan bongkar Pelabuhan Maizuru Jepang, melalui pelabuhan Belang-Belang Sulawesi Barat.
Melalui eksportasi ini, negara meraih devisa ekspor sebanyak 1.254.266,59 dolar AS. Selain penerimaan dari sisi devisa, eksportasi ini turut membantu penerimaan negara dari sisi bea keluar serta pungutan sawit sebesar Rp 834.633.000 dan Rp 500.780.000.
"Hal ini tentu menjadi kabar baik akan meningkatnya volume ekspor indonesia," ujar Muh Daud M.
Produk turunan cangkang sawit asal Indonesia ini memang diminati oleh pasar Jepang sebagai sumber energi primer yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Cangkang sawit sendiri merupakan biomassa potensial yang bisa diolah menjadi produk hilir.
Menurut data Kemenperin, di Indonesia, potensi produksi cangkang sawit mencapai 11 juta ton per tahun, tetapi masih diekspor sekitar 3,5 juta ton per tahun dalam bentuk komoditas setengah jadi.
"Pasar ekspor produk industri biomassa cangkang sawit asal Indonesia diharapkan dapat berkembang untuk mendukung program hilirisasi industri kelapa sawit nasional. Untuk mendukung perkembangan tersebut, sekaligus menjalankan tugas kami sebagai industrial assistance dan trade facilitator, Bea Cukai Parepare akan terus mengupayakan perbaikan layanan ekspor. Hal itu termasuk dengan menyediakan program asistensi ekspor untuk para pelaku industri biomassa cangkang sawit dan memberikan pelayanan serta pengawasan ekspor yang optimal," tutup Daud.