Manchester United Akhirnya Buka Suara Terkait Kasus Dugaan KDRT Antony

Antony dituding menanduk mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin.

EPA-EFE/PETER POWELL
Winger Manchester United Antony (kanan) dijaga oleh pemain Nottingham Forest Serge Aurier.
Rep: Reja Irfa WIdodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus hukum yang tengah membelit winger asal Brasil, Antony. Dalam pernyataan tersebut, MU menegaskan akan menangani kasus tersebut dengan perhatian serius dan mempertimbangkan dampak dari tuduhan tersebut.

Baca Juga


Winger berusia 23 tahun itu berada dalam pusaran kasus hukum usai diduga kuat melakukan tindakan kekerasan terhadap mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin. Kasus ini bermula dari laporan Cavallin kepada Kepolisian Manchester. Dalam laporan tersebut, Cavallin mengaku ditanduk oleh Antony yang berujung pada robek di bagian pelipis.

Insiden ini terjadi di sebuah hotel di Manchester pada Januari 2023 silam, tepatnya usai MU menundukan Manchester City. Laporan ini pun ditanggapi Kepolisian Manchester dengan melakukan investigasi lanjutan.

Tidak hanya itu, Cavallin juga mengajukan laporan yang sama ke Kepolisian di Sao Paolo, Brasil. Antony ternyata tidak hanya sekali melakukan tindak kekerasan dan ancaman terhadap Cavallin. Pada tahun lalu, Cavallin juga mengaku sempat dipukul oleh Antony dan diancam dilempar dari mobil yang tengah melaju.

Imbas dari kasus hukum yang tengah membelitnya, Antony dicoret dari skuad timnas Brasil yang bakal tampil di babak kualifikasi Piala Dunia 2026, pekan depan. Pengumuman pencoretan eks winger Ajax Amsterdam itu dilakukan Federasi Sepak Bola Brasil pada awal pekan ini.

MU, yang sempat didesak memberikan sikap terkait kasus Antony ini, akhirnya buka suara. Dalam pernyataan resmi klub, MU mengaku sudah mengetahui adanya kasus ini dan investigasi yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian. MU pun cenderung bersikap hati-hati terhadap kasus ini.

Kendati begitu, United menegaskan telah memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Tidak hanya soal dampak dari tuduhan terhadap Antony, MU juga akan menunggu keterangan tambahan dari korban.

''Sembari menunggu informasi lebih lanjut, klub tidak akan mengeluarkan pernyataan tambahan. Sebagai sebuah klub, kami menangani masalah ini dengan serius, dengan mempertimbangkan dampak dari tuduhan tersebut dan pelaporan selanjutnya yang dilakukan korban,'' tulis pernyataan MU di laman resmi klub, Rabu (6/9/2023).

Sebelumnya, berbagai pihak mendesak manajemen Setan Merah untuk segera mengambil sikap terkait kasus yang menimpa Antony tersebut. Bahkan, selama penyelidikan polisi tengah berlangsung, manajemen klub diharapkan bisa membekukan Antony dari tim utama. 

Antony yang didatangkan dari Ajax Amsterdam pada awal musim lalu,menjadi pemain kedua MU yang terlibat kasus hukum, terutama yang terkait kekerasan terhadap perempuan. Sebelumnya, MU juga menghadapi problem serupa via kasus hukum yang membelit Mason Greenwood.

MU sempat membekukan Greenwood selama 18 bulan buntut kasus percobaan perkosaan dan serangan terhadap kekasihnya. Kantor Kejaksaan Inggris akhirnya membatalkan kasus ini lantaran saksi kunci enggan memberikan kesaksiannya pada Februari silam.

MU akhirnya memutuskan untuk meminjamkan Greenwood ke salah satu kontestan La Liga, Getafe, pada awal musim ini. Keputusan ini diambil setelah enam bulan melakukan investigasi internal terkait kasus pemain berusia 21 tahun tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler