Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi Biru ASEAN-India
Jokowi mengapresiasi PM India Narendra Modi yang hadir di KTT ASEAN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong kerja sama ekonomi biru antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan India untuk memberikan manfaat yang lebih nyata bagi rakyat di kedua belah pihak.
"Kolaborasi ini masih perlu terus kita optimalkan," kata Presiden saat memimpin pertemuan puncak (KTT) ke-20 ASEAN-India di Balai Sidang Jakarta, Kamis (7/9/2023).
KTT ke-20 ASEAN-India digelar dalam rangkaian acara KTT Ke-43 ASEAN yang berlangsung dari 5-7 September 2023. Indonesia memegang keketuaan ASEAN 2023 setelah menerima tongkat estafet dari Kamboja di Phnom Penh pada November 2022.
Saat membuka KTT ASEAN-India, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Perdana Menteri Narendra Modi di tengah persiapan India menyelenggarakan KTT Kelompok G20.
Bank Dunia menyatakan bahwa ekonomi biru merupakan pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, mata pencaharian, dan pelestarian ekosistem laut.
Jokowi menyampaikan bahwa kerja sama antara ASEAN dan India selama ini telah memberi manfaat nyata bagi rakyat. Namun, kolaborasi tersebut menurutnya masih perlu terus dioptimalkan.
Terlebih, mengingat potensi besar Samudra Hindia yang menghubungkan 33 negara, dengan 2,9 miliar penduduk, dan menyumbang seperlima produk domestik bruto (GDP) dunia pada 2025.
Potensi kerja sama tersebut, ujarnya, bisa didorong untuk menuju ekonomi biru, konektivitas maritim, dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong penanggulangan kejahatan maritim, seperti perompakan, penyelundupan manusia dan narkotika, serta penangkapan ikan secara ilegal.
Presiden mendorong para pemimpin ASEAN dan India untuk menjadikan laut sebagai lautan kerja sama, bukan sebaliknya menjadi lautan konfrontasi.
Laut, kata dia, perlu terus dijaga stabilitas dan kedamaiannya, dengan menghormati hukum internasional, mendorong budaya kerja sama, dan membangun arsitektur kawasan yang inklusif.
"Ini adalah kunci untuk mewujudkan kawasan yang mampu menjadi pusat pertumbuhan," ujar Jokowi.