Erick Thohir Terus Genjot Persiapan JIS untuk Salah Satu Venue Piala Dunia U-17
Menurut Erick, sesuai permintaan FIFA, akses perlu ditambah dan rumput diperbaiki.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengungkapkan hasil rapat dengan Jakpro pada Kamis (7/9/2023) terkait persiapan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023. Rapat tersebut membahas banyak hal untuk mematangkan kesiapan JIS, termasuk di antaranya mengenai akses dan rumput.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Lokal Piala Dunia U-17 2023 itu mengungkapkan, sesuai permintaan FIFA, akses perlu ditambah dan rumput harus diperbaiki. Adapun penambahan akses jembatan penyeberangan disebut akan rampung pada awal November 2023.
"Pembangunan jembatan penyeberangan sejak awal harus ada 4-5 akses. Cuma kan dipolemikkan. (Akses) kan penting. Bukannya saya mau salah-salahan. Aksesnya satu sudah ada, makanya pemerintah membuat akses jembatan penyeberangan dari JIS ke Ancol supaya parkirannya cukup karena yang di JIS hanya beberapa ribu," kata Erick di Stadion Madya, Jumat (8/9/2023).
Artinya, lanjut Erick, jika penonton bisa keluar masuk dari akses tersebut, maka Pemerintah DKI Jakarta perlu membuat jalan baru di sekitar Danau Cincin. Kemudian, jelas di, untuk lebih memudahkan lagi perlu ada akses ke pintu tol yang menjadi wewenang Jasamarga dan PUPR untuk membuka aksesnya. "Saya akan lihat. Kemarin dapat laporan mustinya jembatan penyeberangan di awal November siap. Nah akses jalan mesti siap."
Terkait rumput Stadion JIS, Erick mengtakan, salah satu klub Liga 1, Dewa United, sudah merelakan rumput tempat latihan tim untuk dipindahkan ke JIS, menggantikan rumput yang bermasalah. Erick menyebut jika rumput lapangan latihan klub Dewa United bisa digunakan, maka permasalahan rumput JIS jelang Piala Dunia U-17 2023 sudah terselesaikan.
"Rumput mulai dikerok di samping, mungkin minggu depan di tengah. Alhamdulilah saya makasih ke Dewa United merelakan rumputnya untuk ke JIS karena sudah sesuai dari yang dilihat FIFA dengan konsultannya," ujar Erick menjelaskan.