BPBD Sulteng Sebut Warga Balaesang dan Balaesang Tanjung Mengungsi Akibat Gempa Donggala
Warga diminta untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.
REPUBLIKA.CO.ID, PALU--Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk meninjau langsung lokasi titik gempa di Kabupaten Donggala.
"Kami mendapatkan instruksi langsung dari Bapak Gubernur untuk meninjau langsung lokasi titik gempa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A Sembiring di Palu, Sabtu (9/9/2023).
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 kilometer Barat Laut Donggala di kedalaman 20 kilometer tidak berpotensi tsunami pukul 21.43 WIB, Sabtu (9/9/2023).
Andi Sembiring mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng telah menuju titik lokasi gempa bumi di Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala untuk melakukan asesmen lapangan.
"Tim sementara bergerak ke lokasi untuk melakukan pengkajian situasi dan kebutuhan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa saat ini warga di daerah itu mengungsi ke tempat yang lebih aman. Belum diketahui adanya dampak kerusakan dari peristiwa ini.
Dia mengimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.
Langkah mitigasi gempa bumi lain yang bisa dijalankan, kata dia, menyiapkan rencana penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi. Selain itu juga memahami langkah-langkah yang mesti dilakukan saat terjadi gempa bumi, serta menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, obat-obatan.
Selanjutnya, memastikan bangunan rumah tahan gempa. Terakhir memperhatikan daerah-daerah yang dinilai rawan mengalami gempa bumi.