AS Sanksi Lima Perusahaan Turki karena Bantu Rusia
Lima perusahaan Turki ini diduga memberi dukungan ke Rusia dalam perang Ukraina
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan Turki dan seorang warga negara Turki pada Kamis (14/9/2023). Mereka diduga membantu Rusia menghindari sanksi dan mendukung dalam perangnya melawan Ukraina.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, Washington tidak khawatir bahwa sanksi yang dijatuhkan akan menggagalkan Stockholm tawaran untuk bergabung dengan alinasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Kami terus bekerja sama dengan mereka untuk mengkomunikasikan bahwa aksesi NATO penting bagi Swedia, hal ini harus terjadi sesegera mungkin, dan kami menerima jaminan dari Presiden Erdogan bahwa hal ini akan sangat bermanfaat,” kata Miller.
Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan, menjatuhkan sanksi terhadap Margiana Insaat Dis Ticaret dan Demirci Bilisim Ticaret Sanayi. Lembaga itu mengatakan, bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di Turki termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang diandalkan Rusia untuk mengimpor barang-barang serbaguna yang sangat dibutuhkan untuk memungkinkan terjadinya perang terhadap Ukraina.
Margiana Insaat Dis Ticaret telah melakukan ratusan pengiriman ke entitas Rusia yang terkena sanksi. Barang yang dikirimkan merupakan bagian dari rantai pasokan untuk memproduksi drone militer yang digunakan dalam perang Ukraina. Sementara Demirci Bilisim Ticaret Sanayi telah mengirimkan sensor dan alat ukur ke Rusia.
Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi terhadap Konstruksi Kapal Denkar. Tindakan ini karena perusahaan itu menyediakan layanan perbaikan kapal kepada kapal-kapal yang sebelumnya ditunjuk oleh sebuah perusahaan yang terhubung dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
AS juga menargetkan agen galangan kapal ID Ship Agency yang berbasis di Turki dan pemiliknya Ilker Dogruyol serta CTL Limited. Menurut Departemen Luar Negeri merupakan perantara yang mengirimkan komponen elektronik asal AS dan Eropa ke perusahaan-perusahaan di Rusia.
Sanksi terbaru ini adalah bagian dari paket tindakan yang lebih besar. Dalam penetapan kali ini AS menjatuhkan sanksi kepada lebih dari 150 sasaran, termasuk produsen mobil terbesar di Rusia.
Tindakan tersebut diambil pada saat yang sulit bagi hubungan AS-Turki. AS berharap Turki akan meratifikasi keanggotaan NATO untuk Swedia ketika parlemen Turki bersidang kembali pada awal Oktober.
“Kami tidak melihat hal ini ada hubungannya, dan kami tidak melihat bahwa sanksi ini akan berdampak sama sekali terhadap aksesi tersebut," ujar Miller.
AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi besar terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Namun saluran pasokan dari negara tetangga di Laut Hitam, Turki, dan pusat perdagangan lainnya tetap terbuka.
Kondisi tersebut mendorong Washington untuk berulang kali mengeluarkan peringatan mengenai ekspor bahan kimia, microchip, dan produk-produk lain yang dapat digunakan dalam upaya perang Moskow. Beberapa pejabat senior AS termasuk Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo telah melakukan perjalanan ke Turki sejak invasi Rusia ke Ukraina sebagai bagian dari kampanye tekanan untuk mencegah perusahaan Turki membantu Rusia menghindari pembatasan yang dilakukan AS.
“Selama 18 bulan terakhir, kami telah menyampaikan kekhawatiran kami kepada pemerintah Turki dan sektor swasta serta memberi tahu mereka tentang risiko signifikan berbisnis dengan pihak-pihak yang kami beri sanksi yang terkait dengan perang Rusia,” kata seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS berbicara dengan syarat anonimitas.
“Penunjukan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk menargetkan individu dan entitas yang memberikan dukungan material kepada entitas yang terkena sanksi,” ujar pejabat tersebut.
Paket sanksi yang lebih luas menargetkan basis industri Rusia, sektor maritim dan pemasok teknologi, serta fasilitas yang memproduksi dan memperbaiki sistem persenjataan Rusia. Beberapa yang menjadi sasaran adalah produsen mobil terbesar Rusia, Avtovaz, sementara GAZ Group yang produsen otomotif lainnya terkena sanksi baru. AS juga menjatuhkan sanksi terhadap produsen tembaga lokal utama, Perusahaan Tembaga Rusia.
Sebuah jaringan yang berbasis di Finlandia yang mengkhususkan diri dalam pengiriman barang elektronik asing ke pengguna akhir yang berbasis di Rusia juga menjadi sasaran tindakan tersebut. Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan logistik yang berbasis di Finlandia, Siberica Oy dan Luminor Oy, dengan tuduhan mengirimkan berbagai macam barang elektronik ke Rusia.
Sektor konstruksi Rusia, aliran pendapatan dari industri ekstraktif dan bank-bank yang berbasis di Rusia, perusahaan konsultan manajemen kekayaan, audit dan investasi juga terkena dampak dari aksi tersebut. Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.