Tujuh Dalil Bukti Islam Menyatukan Keragaman Ras

Keragaman ras mendapat perhatian besar dalam Islam.

Republika/Prayogi
Tujuh Dalil Bukti Islam Menyatukan Keragaman Ras. Foto: Toleransi (ilustrasi)
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menempatkan keragaman ras manusia tidak saja sebagai fenomena sosial. Tapi lebih dari itu, keragaman ras justru dilihat sekaligus sebagai fenomena keimanan. Dan karena itu, keragaman ras mendapat perhatian besar dalam Islam.

Imam Masjid Shamsi Ali mengatakan setidaknya ada tujuh dalil yang menyebutkan keragaman ras, di antaranya: 

Satu, bahwa keragaman diyakini sebagai sunnatullah (ketentuan) Allah dalam ciptaanNya. “Dan sekiranya Allah berkehendak niscaya Dia menjadikan kalian semua dalam satu umat” (Al-Maidah ayat 48). 

Dua, bahwa keragaman itu sekaligus menjadi salah satu ayat (tanda) kebesaran Allah SWT. “Dan di antara tanda-tandaNya adalah penciptaan langit dan bumi dan perbedaan bahasa dan warna kalian” (Ar-Rum ayat 22).

Tiga, Islam mengajarkan bahwa semua manusia, tanpa kecuali, diciptakan dari sumber penciptaan yang sama. “Dan Alah menciptakan kalian dari tanah” (Fathir ayat 11).

Empat, Islam mengakui kesatuan keluarga dan pada saat yang sama merangkul keragaman yang ada. “Wahai manusia Sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku..” (Al-Hujurat ayat 13).

Lima, konsep Tauhid dalam Islam mengajarkan One God-One Humanity. Bahwa keyakinan kita kepada Tuhan yang satu sekaligus mengajarkan kemanusiaan yang satu. Kemanusiaan inilah yang disebut fitrah. “Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari satu orang “nafs wahidah”. (An-Nisa ayat 1).

Enam, ketauladanan Rasulullah dalam hal keragaman ras tidak dapat tersangkal oleh siapapun. Beliau tidak saja merangkul keragaman itu. Tapi memperjuangkan dan membela kesetaraan. Satu contoh yang terkenal adalah ketika membela Bilal di hadapan Abu Dzar yang memanaggilnya “anak Ibu yang hitam”. Beliau mengatakan “Wahai Abu Dzar, anda adalah orang yang masih punya kejahilan”. 

Bahkan dalam khutbah wada’ di padang Arafah beliau mendeklarasikan hal yang beberapa abad kemudian dideklarasian oleh PBB dengan nama “Declaration of Human Rights”. Beliau menegaskan: “Tuhan kalian satu. Ayah kalian satu. Semua kalian adalah keturunan Adam dan Adam tercipta dari tanah. Tidak ada kelebihan orang Arab di atas non Arab atau sebaliknya. Dan tidak ada kelebihan orang putih di atas orang hitam dan sebaliknya. Hanya dengan ketakwaan di antara kalian”.

Tujuh, konsep komunitas atau bangsa (umat) dalam Islam melampaui semua batas-batas kemanusiaan, termasuk batas rasial. Dan semua yang menjadi bagian dari umat ini memiliki kesetaraan dalam agama. “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa” (Al-Hujurat ayat 13).
 

 

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler