Museum Nasional Terbakar, Mendikbud: Prioritaskan Perlindungan Artefak dan Benda Sejarah
Informasi pembaruan secara berkala kakan disampaikan seiring perkembangan situasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Nasional Indonesia, Jakarta, terbakar pada Sabtu (16/9/2023) malam. Menyikapi kejadian tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan perlindungan maksimal pada artefak berharga di sana.
"Prioritas utama kami adalah upaya perlindungan maksimal terhadap artefak berharga dan benda-benda sejarah yang ada di dalam museum,” jelas Nadiem di Jakarta, Ahad (17/9/2023).
Dia juga menyampaikan, Kemendikbudristek akan mengerahkan tim investigasi internal untuk menentukan penyebab pasti kebakaran itu. Dalam prosesnya, upaya tersebut akan dilakukan bersama-sama dengan pihak berwenang.
"Kemendikbudristek akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan dengan transparan," kata dia.
Dia menyampaikan, informasi pembaruan secara berkala kepada media dan masyarakat akan disampaikan seiring dengan perkembangan situasi. " Kami memohon doa dan dukungan dari semua pihak agar peristiwa ini dapat segera berangsur membaik," kata Nadiem.
Cikal bakal Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778. Sejarah berlanjut hingga akhirnya kumpulan benda-benda bersejarah yang digagas himpunan tersebut menempati bangunan yang malam ini terbakar.
Bangunan Museum Nasional ada sejak tahun 1862. Saat itu pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat No 12 atau dulu disebut Koningsplein West.