Cerita Warga Bisa Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Salah satu masukan warga soal transportasi menuju stasiun kereta cepat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sudah berlangsung selama beberapa hari diminati masyarakat. Pada masa uji coba ini warga bisa menjajal kereta cepat dari Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sampai Stasiun Halim, Jakarta, maupun sebaliknya.
Tika (37 tahun) mengaku penasaran merasakan cepatnya KCJB. Untuk bisa mengikuti uji coba, ia mesti berburu tiket gratis melalui situs web ayonaik.kcic.co.id. Warga Andir, Kota Bandung, itu mengaku mendaftar pada Ahad (17/9/2023) dini hari dan mendapatkan tiket untuk jadwal keberangkatan pada Senin (18/9/2023).
“Sebenarnya saat daftar satu akun bisa buat dua orang, tapi aku beli satu saja karena harus isi NIK (Nomor Induk Kependudukan),” kata Tika kepada Republika, saat ditemui di Stasiun Tegalluar, Senin.
Setelah mendapatkan tiket gratis, Tika mengaku antusias untuk segera mencoba kereta cepat. Untuk sampai ke Stasiun Tegalluar, ia terlebih dahulu naik kereta api lokal (KRD) dari Stasiun Cimindi dan turun di Stasiun Cimekar. Ongkosnya Rp 5.000. Kemudian lanjut naik ojek ke Stasiun Tegalluar, dengan ongkos Rp 10 ribu. “Berangkat 11.30 dari rumah, sampai sini jam 12-an,” ujarnya.
Tika berharap ada transportasi penunjang yang dapat memudahkan untuk menuju Stasiun Tegalluar. “Harapannya sih nanti bisa diadakan dari Stasiun Cimekar, biar langsung bisa ke sini tanpa naik ojek lagi,” kata dia.
Bagi Tika, kereta cepat dapat menjadi alternatif transportasi ke depan. Waktu perjalanan yang relatif singkat dari Bandung ke Jakarta menjadi alasan utama. “Buat aku tarif enggak masalah, soalnya travel Jakarta-Bandung kan juga lumayan ya. Kalau ini (KCJB) kan lebih cepat. Jadi, tarif enggak masalah sih, asalkan fasilitas pendukungnya lengkap,” ujarnya.
Lain dengan Tika, Agis (26 tahun) hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai Stasiun Tegalluar. Agis merupakan salah satu warga sekitar jalur kereta cepat. Ia tak mendaftar secara daring.
Menurut Agis, warga Babakan Cimekar mendapat jatah untuk menjajal kereta cepat pada Sabtu lalu hingga Senin (18/9/2023). “Kuota hariannya maksimal 30 orang, tapi anak kecil enggak dihitung. Itu dihitung dari KTP saja. RW yang kasih jadwal siapa saja yang berangkat,” kata dia.
Agis terlihat antusias untuk mencoba kereta cepat. Ia mengaku ini menjadi pengalaman pertamanya juga untuk menyambangi ibu kota Jakarta. Menurut dia, adanya kereta cepat dapat memudahkan mobilitas warga Bandung menuju Jakarta.
Namun, saat ditanya minatnya untuk kembali menggunakan kereta cepat setelah masa uji coba berakhir, Agis masih ragu. Selain karena tidak memiliki sanak saudara di Jakarta, harga tiket kereta cepat juga menjadi pertimbangan. “Enggak sih (naik KCJB lagi), soalnya enggak ada saudara di Jakarta. Tapi, insyaallah, kalau ada rezeki mah, soalnya cepat,” kata dia.