Konflik Nagorno-Karabakh, Blinken Berbicara dengan Presiden Azerbaijan dan PM Armenia

AS menyerukan ke Azerbaijan untuk segera menghentikan permusuhan dengan Armenia.

Defense Ministry of Azerbaijan v
Foto ini diambil dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Selasa, 19 September 2023, asap membubung di atas area yang menurut Azerbaijan menampung pasukan Armenia.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken berbicara dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Ia mendesak Azerbaijan agar segera menghentikan aksi militer di Nagorno-Karabakh dan meredakan situasi.

"Menlu AS menekankan bahwa tidak ada solusi militer dan bahwa kedua belah pihak harus melanjutkan dialog untuk menyelesaikan perbedaan yang belum terselesaikan antara Baku dan etnis Armenia di Nagorno-Karabakh," kata Miller dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri AS, Rabu (20/9/2023).

Miller menambahkan, Blinken mencatat kesiapan Presiden Aliyev untuk menghentikan tindakan militer dan agar wakil-wakil Azerbaijan dan penduduk Nagorno-Karabakh dapat bertemu. Blinken menekankan hal itu perlu segera diimplementasikan.

Dalam pernyataan terpisah, Miller mengatakan, Blinken juga berbicara dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengenai tindakan militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Miller mengatakan, Menlu AS menyampaikan keprihatinan mendalam AS atas situasi di Nagorno-Karabakh.

"Dan menggarisbawahi, Amerika Serikat menyerukan kepada Azerbaijan untuk segera menghentikan permusuhan dan kembali berdialog dengan segera. Dia mengatakan kepada Perdana Menteri Pashinyan, Amerika Serikat sepenuhnya mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Armenia," kata Miller.

Sebelumnya Blinken sudah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan AS sangat prihatin dengan tindakan militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh dan menyerukan kepada Azerbaijan untuk segera menghentikan tindakan tersebut. Ia mengatakan tindakan-tindakan ini memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Nagorno-Karabakh dan merusak prospek perdamaian.  

"Seperti yang kami jelaskan sebelumnya kepada Azerbaijan, penggunaan kekerasan untuk menyelesaikan sengketa tidak dapat diterima dan bertentangan dengan upaya untuk menciptakan kondisi perdamaian yang adil dan bermartabat di wilayah tersebut," kata Biden.  

"Kami menyerukan diakhirinya permusuhan dengan segera dan diadakannya dialog yang saling menghormati antara Baku dan wakil-wakil penduduk Garabagh Atas," tutup Biden dalam pernyataan tersebut. 

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler