Di Depan Prabowo, Luhut: Kemajuan Indonesia Tergantung Presiden Berikutnya
Dia mengapresiasi gerak cepat Prabowo dalam menjajaki potensi kerja sama dengan UAE.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membawa kemajuan ekonomi Indonesia. Salah satu indikatornya ialah posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di peringkat kedua dalam daftar G20.
"Jadi menurut saya, ini tergantung pada pemimpin kita berikutnya, bagaimana dia melanjutkan kemajuan ini," ujar Luhut di hadapan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UAE) Suhail Al Mazrouei hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara Forum Ekonomi Indonesia-UAE di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).
Luhut mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan enam agenda utama, seperti industrialisasi melalui hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, pendidikan, pemgembangan infrastruktur untuk memungkinkan interkoneksi orang, barang, dan informasi.
Selain itu, pemerintah mampu menyeimbangkan semua lini untuk menyelesaikan ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia melalui Dana Desa. Dengan potensi tersebut, Luhut menyampaikan, Indonesia memiliki fondasi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.
Luhut optimistis pendapatan per kapita Indonesia mencapai 20 ribu dolar AS dan PDB Indonesia sebesar 4 triliun dolar AS pada 2038. "Jadi menurut saya Menteri Prabowo harus sadar akan hal ini, karena beliau juga suka sekali menangani kemiskinan. Itu salah satu masalah yang bisa kami atasi," ucap Luhut.
Selain itu, Luhut mengingatkan Prabowo akan besarnya potensi Indonesia menjadi raja perdagangan karbon dunia. Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar dalam solusi penyerap karbon berbasis alam.
"Indonesia juga mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat penyimpanan karbon karena kapasitas penyimpanannya yang besar. Jadi saya kira, Jenderal Prabowo juga harus sadar akan hal ini," ujar Luhut.
Dia mengapresiasi gerak cepat Prabowo dalam menjajaki potensi kerja sama mengenai perbaikan atau pemeliharaan mesin pesawat militer dengan UAE. Luhut menila, hal itu selaras dengan upaya Indonesia dalam meningkatkan industri pertahanan dalam negeri.
"Jenderal Prabowo pun langsung mengundang tim dari UAE mengunjungi kantornya untuk membahas detail tersebut. Jadi kami ingin bergerak sangat cepat dan kami berharap pada 1 Desember, COP28 mendatang di Dubai, kami akan menandatangani nota kesepahaman ini," kata Luhut.