Tafsir Al-Ahzab Ayat 56: Beda Shalawat Allah, Malaikat, dan Manusia untuk Rasulullah SAW

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW mempunyai keutamaan melimpah

Dok Republika
Shalawat Nabi Muhammad (ilustrasi). Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW mempunyai keutamaan melimpah
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setiap mukmin diperintahkan bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Sebab Allah ta'ala dan para malaikat-Nya pun bershalawat untuk Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:   

Baca Juga


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَللَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzab ayat 56).  

Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al Anshari al Qurthubi atau dikenal dengan Imam Qurthubi dalam kitab tafsir Al-Jami’ liahkam al-Qur’an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan atau disebut Tafsir Qurthubi memberikan penjelasan tentang ayat tersebut. Bahwa ayat 56 surat al-Ahzab mengungkapkan penghormatan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.  

Imam Qurthubi juga menjelaskan bahwa shalawat Allah SWT  kepada Nabi Muhammad SAW adalah pemberian rahmat dan keridhaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan shalawatnya para malaikat adalah doa dan permohonan ampun untuk nabi Muhammad SAW. 

Sedangkan shalawatnya umat nabi Muhammad kepada beliau adalah sebagai doa dan penghormatan atau pengagungan kepada Rasulullah SAW.  

هذه الآية شرف الله بها رسول الله عليه الصلاة والسلام حياته وموته ، وذكر منزلته منه …. والصلاة من الله رحمته ورضوانه ، ومن الملائكة الدعاء والاستغفار ، ومن الأمة الدعاء والتعظيم لأمره. 

Artinya: “Ayat ini adalah penghormatan Allah kepada nabi Muhammad SAW ketika nabi hidup dan ketika Nabi telah wafat. Dan ayat ini menyebutkan tingginya derajat dari Nabi Muhammad SAW di sisi Allah ta'ala. 

Dan shalawat dari Allah adalah rahmatNya dan ridhoNya kepada nabi Muhammad SAW. Dan shalawat dari para malaikat adalah doa dan permohonan ampun untuk nabi Muhammad SAW. Dan shalawat dari umatnya adalah doa dan takzim terhadapnya. 

(Lihat Al-Jami’ liahkam al-Qur’an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan atau Tafsir Qurthubi terbitan Ar Risalah, Beirut Lebanon halaman 213-214) 

Begitupun pendapat Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Alquran al 'Adzim atau dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir, beliau menukil beberapa keterangan para perawi hadits yang menjelaskan tentang shalawat dari Allah SWT dan shalawat dari malaikat.  

Baca juga: 8 Fakta tentang Istana Supermegah Firaun yang Diabadikan Alquran

قال البخاري: قال أبو العالية: صلاة الله : ثناؤه عليه عند الملائكة ، وصلاة الملائكة: الدعاء. وقال ابن عباس: يصلون: يبركون . هكذا علقه البخاري عنهما. وقد رواه أبو جعفر الرازى ، عن الربيع بن أنس ، عن أبى العالية كذلك. وروى مثله عن الربيع أيضا. وروى علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس كما قاله سواء ، رواهما ابن أبي حاتم. وقال أبو عيسى الترمذي : وروى عن سفيان الثورى وغير واحد من أهل العلم قالوا: صلاة الرب: الرحمة ، وصلاة الملائكة : الاستغفار. 

Artinya: Imam Bukhari berkata, “Abu 'Aliyah berkata, “Shalawat Allah itu pujian-Nya atas nabi di sisi para malaikat. Dan shalawat para malaikat itu doa. Ibnu Abbas berkata, “”Mereka bersholawat: mereka mengharap berkah. Begitulah yang di ta'liq  Bukhari dari Ibnu Abbas. Dan diriwayatkan Abu Ja'far Ar Roziy, dari Ar Rabi' bin Anas dari Abi Al Aliyah juga seperti itu. Dan riwayat semisal itu juga dari Ar Robi'. Dan diriwayatkan Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas seperti dia mengatakan yang sama.m, di riwayatkan Ibnu Hatim. Dan Abu 'Isa at Tirmidzi berkata: diriwayatkan dari Sufyan ats Tsauri dan ulama lainnya berkata: Shalawat Rabb : Rahmat dan shalawat malaikat : Istighfar.   (Lihat Tafsir Ibnu Katsir karya abu Al Fida Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi atau Ibnu Katsir terbitan Daar thiyyibah Arab Saudi, halaman 457)

Juga keterangan Atha bin Abi Rabah tentang shalawat Allah kepada nabi:  

ثم قال ابن أبى حاتم: حدثنا عمرو الأودي ، حدثنا وكيع ، عن الأعمش ، عن عمرو بن مرة ، قال الأعمش عن عطاء بن أبي رباح: (اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ) قال: صلاته تبارك وتعالى: سبوح قدوس ، سبقت رحمتي غضبى. 

Artinya: Kemudian Ibnu Abi Hatim berkata: Amru Al Awdi menceritakan pada kami, Waki'  menceritakan pada kami, dari Al A'masy dari Amr bin Muroh , Al A'masy berkata dari Atho bin Abi Rabah. 'Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi,' . Dia berkata : Bershalawat Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi: Maha Suci dan Maha Qudus, rahmatKu lebih mendahului dari kemarahan ku. (Ibnu Katsir, 457). 

Intinya menurut Ibnu Katsir ayat 56 surat Al Ahzab ini adalah menggambarkan pada seluruh hambaNya tentang tingginya derajat Nabi Muhammad SAW. Bahkan Allah pun bershalawat pada Nabi Muhammad.

Begitu juga para malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad. Dan dalam ayat ini juga Allah memerintahkan seluruh penghuni alam jagat raya baik yang di langit atau di bumi, di darat dan di lautan semuanya untuk bershalawat kepada nabi Muhammad SAW.  

والمقصود من هذه الآية: أن الله سبحانه أخبر عباده بمنزلة عبده ونبيه عنده في الملأ الأعلى ، بأنه يثنى عليه عند الملائكة المقربين . وأن الملائكة تصلي عليه ثم أمر تعالى أهل العالم السفلي بالصلاة والتسليم عليه ، ليجتمع الثناء عليه من أهل العالمين العلوى والسفلي جميعا. 

Artinya: "Dan maksud dari ayat ini adalah: bahwa Allah SWT mengabarkan kepada hamba-hambaNya tentang kedudukan seorang hambaNya dan nabiNya di sisi Allah di akan yang tinggi. Bahwa Allah memujinya (nabi Muhammad) di sisi para malaikat muqarrabin. Dan bahwa para malaikat pun bershalawat atas nabi Muhammad, kemudian Allah ta'ala memerintahkan seluruh penghuni alam untuk mengucapkan shalawat dan salam atas nabi Muhammad. Agar mengatur pujian atas nabi Muhammad dari seluruh penghuni alam di atas dan di bawah semuanya." (Ibnu Katsir, 457).

Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW

 

 

Kesimpulannya hendaknya setiap Muslim untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan memperbanyak membaca shalawat Insya Allah semakin menambah kedekatan kepada Rasulullah SAW yang diberikan hak oleh Allah SWT memberikan syafaat kepada umatnya di hari kiamat.

Selain dari pada itu, penulis pernah mendengar petikan penjelasan KH Baharuddin Nursalim Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pendidikan dan Pengembang Alqur'an, Narukan, Rembang, dalam salah satu pengajiannya bahwa shalawat itu menjadi kalimat yang menyelamatkan seorang Muslim dalam tauhid, sebab dalam lafaz shalawat (allahumma sholli ala sayyidina Muhammad) secara jelas posisinya yaitu ada hamba yang meminta, Allah SWT sebagai Khaliq yang melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hambaNya yang terpilih. Ini berbanding terbalik dengan paham orang-orang Nasrani yang menjadikan nabi sebagai Tuhan.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler