Geluti Dunia Energi Terbarukan Sejak SMP, Gamma Thohir Kembangkan PLTMH untuk Desa

Gamma Thohir mengembangkan teknologinya untuk menerangi desa terpencil.

Republika/Thoudy Badai
Gamma Abdurrahman Thohir, anak muda yang mengembangkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mihkrohidro (PLTMH).
Rep: Intan Pratiwi Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gamma Abdurrahman Thohir atau kerap disapa Gamma mulai menyadari pentingnya mitigasi perubahan iklim sejak usia 15 tahun. Bermula dari kunjungan ke suku baduy asli, dan melihat minimnya akses listrik disana, Gamma yang mempunyai minat di bidang Fisika ini mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pertamanya.

Baca Juga


"Kebetulan ibu saya kan hobi travelling. Sering saya diajak kemana mana dan keliling pulau. Saat itu saya yang lahir besar di Jakarta melihat kondisi pedesaan menjadi hal yang baru buat saya. Itu jadi motivasi pertama saya untuk mengembangkan sumber energi bersih di desa," ujar Gamma kepada Republika, Jumat (22/9/2023).

Gamma menceritakan sudah sejak SMP ia menggeluti perkembangan teknologi energi baru terbarukan. Saat itu, terpikir olehnya potensi sumber daya alam lokal yang ada di wilayah tersebut adalah aliran sungai. 

"Saya juga melihat adanya gap development di sana dikarenakan akses listrik. Saat itu Kasepuhan Ciptagelar belum mendapatkan akses listrik, jadi kita kembangkan turbin pertama disana dengan menggaet usaha lokal disana untuk kita bikin PLTM," kata Gamma.

Kata dia, untuk membawa masuk teknologi baru ke masyarakat juga tidak mudah. Pengenalan awal untuk meyakinkan masyarakat bahwa ada energi ramah lingkungan juga butuh waktu. Namun, ketika langkah ini terlihat manfaatnya, proyek ini bisa berjalan dengan baik.

Gamma tak kapok. Ia bahkan berencana untuk mengembangkan skema yang sama di dua desa lainnya di Kalimantan Timur. Bersinggungan langsung dengan masyarakat suku dayak, Gamma menghadirkan PLTS di dua desa di Kaltim untuk menjadi sumber energi bersih mendukung aktifitas ekonomi masyarakat.

"Kita kembangkan dua lagi di Kalimantan. Satu desa Liu dan Bangkiling Raya. Kita mengajak pesantren disana untuk bisa membangun PLTS dan menciptakan energi bersih," tegas Gamma.

Gamma menilai, langkah ini perlu terus dilakukan. Khususnya untuk memberikan akses listrik ke desa desa yang tidak bisa dijangkau oleh PLN. Gamma melihat, langkah ini juga bisa menjadi bagian anak muda untuk bisa berperan langsung dalam memitigasi perubahan iklim.

"Kedepannya sih insya Allah kita bisa perluas bukan hanya di Pulau Jawa, tapi kita mau punya titik di seluruh Indonesia," tegas Gamma.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler