Mengapa Status Sopir Truk Rem Blong di Exit Tol Bawen tak Segera Diumumkan Polisi?
Gelar perkara rampung Ahad sore, tapi status truk tronton tak langsung diumumkan.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bowo Pribadi, Ali Mansur
Polres Semarang pada Ahad (24/9/2023) melaksanakan gelar perkara kasus kecelakaan maut yang merenggut nyawa tiga korban di simpang exit Tol Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Namun, status sopir truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tidak langsung diumumkan seusai gelar perkara rampung.
Sejumlah pejabat utama Polres Semarang juga tampak hadir dalam gelar perkara yang berlagsung tertutup bagi awak media itu. Dari pantauan Republika di Mapolsek Ambarawa, proses gelar perkara ini dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dan sejumlah pejabat Polres Semarang mulai terlihat keluar dari dalam ruangan pelaksanaan gelar perkara di Mapolsek Ambarawa, sekitar pukul 18.25 WIB.
Kendati begitu, jajaran Polres Semarang belum menyampaikan kesimpulan dari kegiatan gelar perkara yang berlangsung dalam waktu lebih dari satu jam tersebut. Sehingga sejumlah awak media yang sudah menunggu penjelasan resmi dari gelar perkara ini harus pulang tanpa mendapatkan penjelasan maupun kesimpulan dari Kapolres Semarang.
Namun Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Himawan Candra yang sempat menemui para awak media menyampaikan, bahwa kesimpulan dari gelar perkara ini akan disampaikan kepada publik dalam konferensi pers di Mapolres Semarang, Senin (25/9/2023) siang.
“Mohon maaf sebelumnya, kami belum bisa memberikan keterangan terkait dengan kegiatan sore ini, tetapi besok (hari ini) akan disampaikan kepada publik melalui teman-teman media, di Mapolres Semarang besok (hari ini) pukul 11.00 WIB,” jelasnya.
Sebuah truk menabrak sejumlah mobil dan sepeda motor di lampu lalu lintas persimpangan exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/9/2023) malam. Truk bernomor polisi AD-8911-IA melaju dari utara ke selatan di jalur yang menurun.
Saat sampai di simpang exit Tol Bawen, rem truk diduga tidak berfungsi sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lampu lalu lintas tersebut. Setidaknya tujuh mobil dan sembilan sepeda motor tertabrak truk yang melaju tak terkendali itu.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra pada Ahad mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam kecelakaan itu sebanyak tiga orang. "Korban meninggal dipastikan tiga orang " kata Achmad.
Satu korban lainnya, kata Achmad, masih dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif. Adapun korban luka berat dan ringan, menurut dia, tercatat 26 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Kapolres menyebutkan identitas tiga korban tewas yang sudah teridentifikasi, yakni Rudy Oky Candra dan Aditya Dwiky Hartanto masing-masing warga Pabelan, Kabupaten Semarang, serta Aldi Eko Saputro warga Banyumanik, Kota Semarang. Olah TKP kecelakaan, kata AKBP Achmad, juga telah dilakukan oleh Unit Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah.
Selain itu, pemeriksaan terhadap pengemudi truk berinisial AR. Sopir truk itu juga sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, lanjut dia, diketahui pengemudi tidak memiliki SIM B2 Umum, namun hanya SIM A.
Para korban kecelakaantidak hanya dirawat di At-Tin Hospital Bawen. Sejumlah korban juga dirujuk dan mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Ken Saras Kecamatan Bergas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunawan Mangunkusumo Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
At-Tin Hospital merawat 14 orang korban kecelakaan ini. Tiga orang di antaranya mengalami luka berat, tujuh korban mengalami sedang dan empat orang luka ringan.
Sementara tujuh orang korban dirawat di RS Ken Saras, masing-masing dua orang korban mengalami luka berat, empat orang megalami luka sedang serta satu orang korban mengalami luka ringan dan RSUD Gunawan Mangunkusumo merawat dua orang korban.
In Picture: Penampakan Truk Tronton Penyebab Kecelakaan Maut di Bawen
Kabidhumas Polda Jasa Tengah, Kombde Pol Satake Bayu Setianto menyebut kecelakaan lalu lintas di jalur utama Semarang- Solo, tepatnya di simpang exit tol Bawen, masuk dalam kategori kecelakaan menonjol. Selain merenggut tiga korban jiwa, kecelakaan lalu lintas ini melibatkan 16 kendaraan bermotor, yang terdiri dari tujuh mobil dan sembilan sepeda motor.
Satake mengungkapkan, kendaraan bermotor yang terlibat terdiri truk tronton Nissan benomor polisi AD 8911 IA yang diduga mengalami rem blong. Kemudian Nissan Grand Livina AA 4985 AW, Toyota Vios K 1170 YP, Daihatsu Ayla AA 8557 CN, Totoya Kijang H 9438 YL, Honda Brio H 1875 AV serta Toyota Avanza bernomor polisi H 9072 ZL.
Sedangkan sepeda motor yang terlibat terdiri dari Honda Beat bernomor polisi H 4266 EC, Honda CBR AD 4941 AF, Honda Scopy H 3576 EC, Honda CB H 4042 BNG dan Honda Supra AA 4985 AW. Selain itu Honda Genio H 3326 IL, Honda VARIO H 2701 ZI, Honda Beat H 4467 ACC dan satu unit Yamaha Mio yang tidak terdapat nomor polisi kendaraannya.
"Sehingga total 16 kendaraan bermotor," kata Satake.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah juga ikut terlibat dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA). “Kita dari direktorat lalu lintas akan melakukan olah TKP menunggunkan Traffic Accident Analysis,” ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Agus Suryo Nugroho.
Menurut Agus, olah TKP menggunakan metode TAA untuk memastikan penyebab kecelakaan maut tersebut terjadi. Namun untuk olah TKP secara manual telah dilakukan pasca kejadian. Adapun dugaan sementara kecelakaan tersebut diduga sopir kehilangan kendali karena rem blong.
“Apakah rem blong apakah supirnya ngantuk ini masih diduga semua. Nanti secara teknis dan taktis akan kita jelaskan setelah olah TKP selesai nanti akan kita update lagi,” kata Agus.