Rusia: Armenia Membuat Kesalahan Besar Karena Dekati Barat

Azerbaijan merebut Karabakh dari Armenia dalam serangan kilat pekan lalu.

EPA-EFE/RUSSIAN DEFENCE MINISTR
Gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan pasukan penjaga perdamaian Rusia mengevakuasi warga sipil Nagorno-Karabakh.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan harus bertanggung jawab terkait kemenangan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh. Karena Pashinyan cenderung untuk mendekati Barat daripada bekerja sama dengan Rusia dan Azerbaijan untuk perdamaian.

Baca Juga


Pashinyan mengatakan, Rusia telah mengecewakan Armenia karena tidak memberikan lebih banyak bantuan untuk mencegah krisis di wilayah yang memisahkan diri tersebut. Pashinyan harus mengubah aliansi keamanan Armenia. Kementerian Luar Negeri Rusia membalas pernyataan Pashinyan dengan serangan keras.

“Kami yakin bahwa kepemimpinan Yerevan membuat kesalahan besar dengan sengaja mencoba menghancurkan hubungan multi-aspek Armenia dengan Rusia yang telah terjalin selama berabad-abad dan menjadikan negara itu sebagai sandera permainan geopolitik Barat,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Rusia mengatakan, Pashinyan berusaha melepaskan diri dari tanggung jawab atas kegagalannya terkait kebijakan dalam dan luar negeri dengan menyalahkan Moskow.

"Pernyataan Pashinyan tentang transformasi aliansi menunjukkan bahwa ia bersiap untuk beralih dari aliansi Armenia dengan Moskow ke arah Barat," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Rusia mengatakan, Pashinyan menghindari kerja sama dengan Rusia dan Azerbaijan dan malah lari ke Barat untuk menyelesaikan krisis Karabakh. Rusia menambahkan, pihak berwenang di Yerevan telah memicu histeria anti-Rusia di media Armenia.

Moskow membantah tuduhan ...

 

Moskow Bantah Tuduhan Terlibat Protes

Moskow membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam protes di Yerevan. Rusia memperingatkan Pashinyan bahwa, Moskow tidak mengobarkan revolusi, namun negara-negara Barat yang melakukannya.

“Kepala pemerintahan Armenia harus menyadari bahwa Moskow tidak terlibat dalam hal-hal seperti itu, tidak seperti Barat yang cukup mahir dalam mengorganisir ‘revolusi warna’,” kata Rusia.

Rusia menyalahkan Amerika Serikat yang memicu revolusi warna di beberapa negara republik pasca-Soviet termasuk Ukraina. Azerbaijan merebut Karabakh dalam serangan kilat pekan lalu. Langkah ini menyebabkan ribuan etnis Armenia melarikan diri ke Armenia.

Azerbaijan telah berjanji untuk melindungi hak-hak sekitar 120.000 warga Armenia yang tinggal di Karabakh. Namun banyak yang menolak untuk menerima jaminan tersebut.

Karabakh secara internasional dipandang sebagai wilayah Azerbaijan. Rusia memiliki sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian di wilayah tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler