Warung Barokah Hadirkan Cita Rasa Masakan Rumahan di Amsterdam
Warung Barokah ingin ekspansi bikin rumah makan lesehan pertama di Amsterdam.
REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sri Kurniati (59 tahun) memulai usaha restoran Indonesianya di Belanda sejak awal 1990-an. Berawal dari kesukaannya memasak, Sri memberanikan diri menerima pesanan makanan untuk acara-acara tertentu.
Pertama kali Sri memulai bisnisnya adalah ketika ia diminta masak untuk acara di sekolah tempatnya belajar. Dari situ, Sri akhirnya menerima banyak pesanan dari koleganya dan membuka warung nasi di wilayah tempat tinggalnya yang diberi nama Warung Barokah.
Pada awalnya, menu yang ditawarkan Warung Barokah adalah nasi campur atau umum disebut rijsttaffel. Lauk yang disediakan adalah menu-menu rumahan yang biasa dimasak sehari-hari, seperti telur balado, orek tempe, ayam goreng, rendang, tumis tauge, dan tumis kacang panjang.
Namun, seiring perkembangan, Warung Barokah mulai menawarkan menu-menu lainnya, seperti bakso, ketoprak, rujak cingur, soto, dan rawon.
Ia punya cerita sendiri tentang rawon. Ketika itu, ada orang Belanda yang bertanya padanya apakah ia punya menu zwarte soup alias sup hitam.
Mau tau seperti apa ceritanya? Ikuti video selengkapnya bersama tim Republika TV di Amsterdam.
Tim Republika TV:
Elba Damhuri/Sadly Rachman/Friska Yolanda