Pemimpin Chechnya Bangga Anaknya Pukuli Terduga Pembakar Alquran

Korban pemukulan telah mengadukan serangan tersebut kepada ombudsman HAM Rusia.

Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo v
Pemimpin regional Chechnya Ramzan Kadyrov.
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin wilayah Chechnya di Rusia, Ramzan Kadyrov, menyatakan bangga dengan putranya, Adam, yang memukuli seorang tahanan yang dituduh membakar Alquran.

Baca Juga


Kadyrov memposting komentar tersebut di Telegram, disertai dengan klip yang menunjukan seorang pemuda berpakaian khaki terlihat meninju dan menendang pria lain yang meringkuk di kursi sebelum menjatuhkannya ke lantai dan menampar kepalanya.

“Tanpa melebih-lebihkan, ya, saya bangga dengan tindakan Adam,” kata Kadyrov.

Kadyrov menghormati anak laki-laki tersebut karena telah memperoleh cita-cita orang dewasa mengenai kehormatan, martabat, dan pembelaan agamanya. Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin ini pun merilis video tersebut.

Menurut Kadyrov, perilisan video ini untuk menghilangkan keraguan mengenai pertanyaan seputar insiden yang pertama kali dilaporkan bulan lalu. Dia menegaskan peristiwa ini benar-benar terjadi. “Dia mengalahkannya, dan dia melakukan hal yang benar,” katanya.

Tahanan yang dipukuli dalam video tersebut adalah Nikita Zhuravel. Dia pun telah mengadukan serangan tersebut kepada ombudsman hak asasi manusia Rusia dan pada bulan lalu dia telah menyampaikan masalah tersebut kepada rekannya di Chechnya.

Kadyrov telah memerintah Chechnya dengan tangan besi sejak menjadi presiden pada 2007, mengikuti jejak ayahnya Akhmat yang terbunuh dalam ledakan bom pada 2004. Dia telah menikmati dana besar dari Putin untuk membangun kembali wilayah mayoritas Muslim tersebut. Wilayah ini menerima kehancuran dalam dua perang setelah runtuhnya Uni Soviet ketika mencoba melepaskan diri dari kendali Moskow.

Sosok Kadyrov juga semakin banyak memberikan publisitas kepada ketiga putranya yang masih remaja. Dia menyatakan pada tahun lalu, bahwa akan mengirim mereka untuk berperang demi Rusia dalam perang di Ukraina. Sejauh mana keterlibatan mereka dalam aksi tempur tidak jelas.

Anak tertua Kadyrov bernama Akhmat pernah berfoto bersama Putin di Istana Kremlin pada Maret. Momen ini memicu rumor bahwa dia sedang dipersiapkan sebagai penerus Kadyrov.

Kesehatan Kadyrov telah menjadi subyek spekulasi yang intens dengan rumor yang beredar bulan ini bahwa dia telah meninggal atau koma. Pekan lalu dia menerbitkan sebuah postingan di Telegram yang mengatakan, dia baik-baik saja dan alasannya pergi ke rumah sakit Moskow adalah untuk mengunjungi pamannya yang sakit. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler