India Tunggu Langkah RI dan Malaysia Luruskan Salah Paham Minyak Sawit

Potensi pasar minyak sawit di India sendiri lebih besar ketimbang pasar seluruh Eropa

ANTARA/Akbar Tado
Pekerja menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari atas mobil di Desa Lemo - Lemo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Sabtu (2/7/2022).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Managing Director Solidaridad Asia Shatadru Chattopadhayay sebagai organisasi mitra Pemerintah India, mengatakan India dan Malaysia telah sepakat untuk berkolaborasi bersama di bawah Solidaridad untuk mempromosikan manfaat dan perdagangan sawit yang berkelanjutan sejak 2019.

Baca Juga


Namun, ia mengaku masih menanti upaya lebih lanjut dari Indonesia dan Malaysia untuk mempromosikan manfaat sawit bagi para konsumen. "Karena banyak kesalahpahaman tentang minyak sawit yang berkembang di masyarakat, termasuk di India, yang merupakan salah satu pasar utama kedua negara penghasil sawit itu," kata Shatadru dalam konferensi perz 2nd Sustainable Vegetable Oils Conference, di Mumbai, India, Rabu (27/9/2023).

Menurut Shatadru, besarnya pasar India perlu jadi pertimbangan bagi Indonesia dan Malaysia untuk menggarap secara masif agar minyak sawit bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat Hindustan. Apalagi, pasar India lebih besar dari seluruh pasar Eropa.

"Butuh pelibatan yang lebih intensif ke pasar India untuk mempromosikan peran petani kecil, manfaat bagi kesehatan dan itu akan membuat minyak sawit lebih terjangkau dan jadi minyak nabati pilihan untuk rakyat di India," kata Shatadru.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perladangan dan Komoditi Malaysia Dato' Haji Mad Zaidi Mohd Karli mengatakan, Pemerintah Malayasi telah membentuk badan khusus untuk mempromosikan perusahaan kelapa sawit Malaysia, yakni Malaysian Palm Oil Council (MPOC), khususnya terkait aspek keamanan, keselamatan, efisiensi, dan manfaat minyak kelapa sawit.

 

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler