Tokoh Pro-Rusia Memenangkan Pemilu Slovakia

Mantan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico memenangkan pemilihan parlemen.

reuters
Mantan Perdana Menteri Slowakia Robert Fico.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Mantan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico yang beraliran kiri memenangkan pemilihan parlemen setelah berkampanye untuk mengakhiri bantuan militer ke Ukraina. Dengan 98 persen suara terkumpul menunjukan partai SMER-SSD yang dipimpin Fico memimpin dengan 23,37 persen suara pada Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga


Partai liberal Progressive Slovakia (PS) berada di posisi kedua dengan 16,86 persen, dan partai HLAS (Voice) yang dapat menjadi penentu pembentukan pemerintahan berikutnya berada di urutan ketiga dengan 15,03 persen. Mantan rekan Fico dan pemimpin sayap kiri HLAS Peter Pellegrini tetap membuka pilihannya mengenai koalisi di masa depan.

Pemerintahan yang dipimpin oleh Fico dan partai SMER-SSD yang dipimpinnya akan melihat negara anggota NATO ini bergabung dengan Hungaria dalam menantang konsensus Uni Eropa mengenai dukungan terhadap Ukraina. Hal ini juga akan menandakan adanya pergeseran lebih lanjut di kawasan ini terhadap liberalisme politik yang mungkin akan diperkuat jika kelompok konservatif PiS memenangkan pemilu di Polandia pada akhir bulan ini.

Partai Fico lebih nasionalis dan konservatif secara sosial, mengkritik liberalisme sosial, yang menurut mereka diterapkan di Brussel. PS liberal dalam hal kebijakan ramah lingkungan, hak-hak LGBT, integrasi Eropa yang lebih mendalam, dan hak asasi manusia.

Pandangan Fico mencerminkan sentimen tradisional yang hangat terhadap Rusia di antara banyak orang Slovakia, yang telah mengumpulkan kekuatan di media sosial sejak perang Ukraina dimulai. Dia juga berjanji untuk mengakhiri pasokan militer ke Ukraina dan mengupayakan perundingan perdamaian

“Kami memang ingin mengevaluasi semuanya, jadi kami akan menunggu penghitungan akhir,” kata kandidat SMER-SSD dan sekutu lama Fico, Robert Kalinak.

Exit poll memang menguntungkan PS, hanya saja hasilnya berpihak pada Fico. Perolehan itu membuka peluang bahwa dia akan kembali menjabat sebagai perdana menteri untuk keempat kalinya setelah memimpin pemerintahan pada 2006-2010 dan 2012-2018.

Fico mungkin bersekutu dengan HLAS yang memisahkan diri dari SMER-SSD pada 2020. Mereka akan bersekutu dengan Slovak National Party yang nasionalis yang memenangkan 5,68 persen.

Pembagian kursi menegaskan HLAS....

 

“Pembagian kursi menegaskan HLAS sebagai sebuah partai yang tanpanya koalisi pemerintah yang berfungsi normal tidak dapat bersatu,” kata Pellegrini ketika sebagian besar hasil pemilu sudah diketahui.

“Jika Anda bertanya kepada saya apakah kami lebih memilih kombinasi atau koalisi apa pun, saya ingin menjawab tidak sama sekali," ujarnya.

PS telah menganjurkan untuk mempertahankan dukungan kuat Slovakia terhadap Ukraina. Kemungkinan partai itu juga akan mengikuti garis liberal di UE dalam isu-isu seperti pemungutan suara mayoritas untuk membuat blok tersebut lebih fleksibel, kebijakan ramah lingkungan, dan hak-hak LGBT.

Pemimpin PS Michal Simecka ketika berbicara saat suara terbanyak dihitung menyatakan, tidak putus asa. Dia optimistis masih dapat membentuk pemerintahan berikutnya, tergantung pada seberapa besar kemungkinan sekutu yang lebih kecil akan terbentuk.

“Tujuan kami adalah agar Slowakia setelah pemilu ini memiliki pemerintahan pro-Eropa yang stabil dan peduli terhadap supremasi hukum dan mulai memecahkan masalah serta berinvestasi di bidang-bidang penting bagi masa depan kita,” ujar mantan reporter dan lulusan Oxford.

Koalisi apa pun yang berpotensi dibentuk oleh PS kemungkinan besar memerlukan HLAS dan melibatkan partai-partai yang lebih beraliran kanan atau konservatif secara sosial. Kondisi itu akan menumpulkan upaya PS yang progresif secara sosial dan integrasi ke Uni Eropa.

Fico terpaksa mengundurkan diri pada 2018 setelah protes massal terhadap korupsi yang terjadi setelah pembunuhan seorang jurnalis investigasi. Pellegrini yang saat itu merupakan anggota SMER-SSD mengambil alih jabatannya dan memimpin pemerintahan hingga 2020.

 

Saat itu partai-partai kanan-moderat yang berjanji untuk memberantas korupsi berhasil memenangkan pemilu. Namun pemerintahan mereka runtuh tahun lalu setelah pertikaian internal, sehingga membuka jalan bagi pemilu awal yang berlangsung pada Sabtu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler