Jokowi Diusulkan Jadi Ketua Umum Gantikan Megawati, Ini Respons Sekjen PDIP

Hasto mengeklaim arus bawah PDIP menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog.

Republika/ Febryan A
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika diwawancarai wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Hasto merespons pertemuan SBY dan Jokowi.
Rep: Febryan A Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali angkat bicara soal usulan menjadikan Presiden Jokowi sebagai ketua umum partai berlogo banteng moncong putih menggantikan Megawati Soekarnoputri. Hasto menyebut penentuan ketum akan dilakukan dalam Kongres PDIP pada pertengahan 2025.

Dalam kongres, kata dia, keputusan diambil oleh utusan dari pengurus-pengurus daerah PDIP. Menurut Hasto, utusan-utusan itu biasanya menyerap demokrasi arus bawah yang mengedepankan sosok Bung Karno dan keluarganya.

"Dalam demokrasi arus bawah itu menempatkan Bung Karno dan keluarga, khususnya Bu Megawati Soekarnoputri, tidak hanya sebagai pendiri PDIP tetapi juga mampu melakukan suatu langkah-langkah konsolidasi kepartaian dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas," kata Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Hasto menambahkan, usai Rakernas PDIP beberapa hari lalu tampak para kader masih menempatkan Megawati sebagai tokoh sentral partai. Menurut perkiraan Hasto, pengurus daerah PDIP di seluruh Indonesia menginginkan partai tetap dipimpin oleh Megawati pasca-Pemilu 2024. Sebab, Megawati dinilai sebagai sosok yang kuat dan punya kedekatan emosional dengan pengurus ranting, kader, dan simpatisan.

Ketika diminta penegasannya apakah ketum PDIP harus keturunan atau trah Soekarno, Hasto kembali menyatakan bahwa arus bawah PDIP menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog dan tokoh sentral partai.

"Arus bawah yang kami tangkap itu menempatkan keluarga Bung Karno sebagai ideolog, Bung Karno sebagai proklamator, dan bapak bangsa. Sehingga PDIP itu salah satu strong poinnya memang dari Bung Karno," kata Hasto.

Jokowi diketahui bukan keturunan Bung Karno. Adapun trah Soekarno yang kini menduduki posisi strategis di PDIP ada tiga orang, yakni Megawati dan dua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai ketum PDIP datang dari Guntur Soekarnoputra yang merupakan kakak Megawati. Guntur mengusulkan Jokowi menjadi ketum dan Megawati diangkat sebagai dewan pembina. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung usulan tersebut.

Usulan ini semakin kencang dibahas usai putra Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kaesang menjadi ketum hanya berselang dua hari setelah dirinya bergabung dengan partai tersebut.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler