Food Station: Harga Beras di Pasar Turun 11 Persen  

Inflasi komoditas beras pada September 2023 disebabkan penurunan luas tanam padi.

Republika/Prayogi
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso berbincang saat kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Rep: Intan Pratiwi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiryaryo mengatakan, setelah dilakukan operasi pasar beras Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada 12 dan 13 September 2023 mulai terdapat penurunan harga. 

Baca Juga


"SPHP dimulai 12 dan 13 September, saat itu harga masih Rp 12.600 (per kilogram) lalu stok 25 ribu (ton). Saat ini stok meningkat 31 ribu. Seiring dengan peningkatan stok, harga menurun 11 persen dari Rp 12.600 menjadi Rp 11.185 di hari ini," jelas Pamrihadi di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (4/10/2023).

Ketua Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) Andrian Lamemuhar mengungkapkan pihaknya terus menyalurkan beras bulog hingga ke pasar-pasar agar bisa diserap secara optimal.

"Kemarin, beras Bulog sudah kami salurkan dari Inkoppas lewat kopas-kopas (koperasi pasar) DKI. Rawamangun dan lainnya sudah masuk beras 5 kg tinggal yang 50 kg mulai siang ini akan masuk dan kita salurkan ke downline kami di pasar-pasar. Total yang didistribusikan tadi pagi 150 ton kita bertahap setiap hari," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi komoditas beras pada September 2023 disebabkan penurunan luas tanam padi dan penurunan produksi gabah yang menyebabkan tingginya harga gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan, maupun pedagang. Kenaikan tertinggi harga beras terjadi di tingkat penggilingan dengan rata-rata nasional di harga Rp 12.708 per kg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler