Siap-Siap, Musim Hujan Segera Tiba, Ini yang Harus Dilakukan

Masyarakat Indonesia perlu mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah.

www.pxhere.com
Ketika musim penghujan, bencana yang mungkin muncul di antaranya banjir bandang hingga longsor. (ilustrasi)
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), A Fachri Radjab, mengatakan masyarakat Indonesia perlu mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah. Ketika musim penghujan, bencana yang mungkin muncul, di antaranya banjir bandang hingga longsor. 

Baca Juga


“Itu yang perlu diantisipasi, terutama di hujan-hujan awal ini biasanya rawan longsor, terutama untuk daerah-daerah yang kelerengannya terjal, tanah masih gembur karena tanah lama kering. Biasanya hujan-hujan awal itu rawan membuat longsor,” ujar Fachri saat dihubungi Republika, Rabu (4/10/2023). 

Yang perlu dilakukan, Fachri melanjutkan, mungkin dimulai dari lingkungan masyarakat dahulu masing-masing. Pastikan saluran air di lingkungan rumah siap untuk menerima dan mengalirkan air. 

“Kemudian dalam skala yang lebih luas, pemerintah baik pusat maupun daerah memastikan sungai-sungai dalam kondisi siap untuk menerima dan mengalirkan air,” katanya. 

 

 

Sebelumnya, BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini. Awal musim hujan diprediksi tiba secara bertahap, dimulai awal November 2023. 

Namun, akibat tingginya keragaman iklim, awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024. 

“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang terkini, terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (4/10/2023). 

Dwikorita mengatakan, level El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada Februari-Maret 2024 . Awal musim hujan sendiri, kata dia, berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, lanjut Dwikorita, Monsun Asia sudah mulai turun hujan. 

 

“Artinya pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagian besar pada bulan November,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler