Diusulkan Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati, Jokowi Ingin Pulang ke Solo

Menurut Jokowi, Puan Maharani pantas menggantikan Megawati jadi ketum PDIP.

Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berjalan menuju lokasi pembukaan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya soal usulan menjadikan dirinya sebagai ketua umum (ketum) PDIP. Jokowi mengaku ingin kembali pulang ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, setelah tak lagi menjabat sebagai presiden per 20 Oktober 2024.

Baca Juga


"Saya mau pensiun pulang ke Solo," kata Jokowi seusai upacara HUT ke-78 TNI di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Menurut Jokowi, masih banyak tokoh muda yang bisa menduduki posisi tersebut. Dia pun menyebut, Puan Maharani pantas menggantikan Megawati sebagai ketum PDIP. "Banyak yang muda-muda. Mbak Puan, Mas Prananda. Gitu kan," ujarnya.

Usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai ketum PDIP datang dari Guntur Soekarnoputra yang merupakan kakak Megawati. Guntur mengusulkan Jokowi menjadi ketum dan Megawati diangkat sebagai dewan pembina. Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung usulan tersebut.

Usulan ini semakin kencang dibahas seusai putra Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kaesang menjadi ketum hanya berselang dua hari setelah dirinya bergabung dengan partai tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut penentuan ketum akan dilakukan dalam Kongres PDIP pada pertengahan 2025. Dalam kongres, kata dia, keputusan diambil oleh utusan dari pengurus-pengurus daerah PDIP.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler