Erick Thohir Dijamu Pemimpin Malaysia dan Singapura
Erick mengaku berdiskusi tentang potensi kolaborasi sepakbola di Asia Tenggara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memulai kunjungan kerjanya ke beberapa negara tetangga, Jumat (6/10/2023). Erick dijadwalkan mengunjungi Singapura dan Malaysia.
Pada hari pertamanya, Erick bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dan Menteri Tenaga Kerja sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Tan See Leng. Vivian dan Tan See Leng mengenakan batik berbincang dengan Erick yang mengenakan jas hitam.
Ketiganya bersepakat untuk memperkuat kolaborasi Indonesia-Singapura. “Kami ingin memastikan kerja sama regional kawasan Asia Tenggara dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk Indonesia,” ujar Erick.
Keesokan harinya, Sabtu (7/10/2023), Erick pun berpindah ke Malaysia. Pada kesempatan pertamanya, Erick mendapatkan kesempatan bertemu dengan Seri Paduka Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara Malaysia.
“Saya diterima Seri Paduka Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara Malaysia. Dalam kesempatan ini, sahabat baik saya Menteri Perdagangan Datuk Seri Utama Tengku Zafrul Aziz juga turut mendampingi,” ujar Erick menjelaskan pertemuan dengan Raja Malaysia itu.
Dia pun menambahkan berdiskusi tentang kolaborasi sepakbola di kawasan Asia Tenggara. “Kami banyak berdiskusi tentang potensi kolaborasi sepakbola di kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan industri sepak bola dan Tim Nasionalnya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.
Menutup kunjungan kerjanya tersebut di negeri Jiran itu, pria yang disebut-sebut sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat itu pun dijamu Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediamannya selama dua jam.
“Saya belajar dari pemikiran-pemikiran Beliau sebagai tokoh yang memiliki pengaruh dalam landscape demokrasi di Asia Tenggara. Terima kasih, PM Anwar. Siap menunggu diskusi kita selanjutnya,” kata Erick.