Prabowo Ungguli Ganjar, Pengamat: Prabowo Menjadi Titik Tengah Polarisasi Ganjar-Anies
Prabowo akan memenangi Pilpres 2024 jika melaju ke putaran kedua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ali Munhanif, mengatakan capres Prabowo Subianto merupakan titik tengah, yang bisa menjadi pilihan pendukung Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Tidak megherankan jika dalam survei elektabilitas Prabowo unggul atas Ganjar.
Hal ini disampaikan Ali Munhanif menanggai hasil survei Poltracking yang menyebut elektabilitas Prabowo unggul atas Ganjar Pranowo. Dalam survei disebutkan, jika ada 3 nama capres kuat saat ini, Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas 38,9 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo 37,0 persen, dan Anies Baswedan 19,9 persen.
Namun jika dengan dua pasangan saja, yaitu Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, maka Prabowo unggul dengan elektabilitas 46,1 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo 39,8 persen.
Menanggapi hal itu, Ali mengatakan, jika survei tersebut sangat logis. Terutama jika Prabowo head to head dengan Ganjar. Maka Prabowo akan mengungguli Ganjar Pranowo. “Saya kira hasil survei itu (Poltracking) memang benar. Siapapun yang kalah di putaran pertama, maka akan lari ke Prabowo,” ungkap Ali, Ahad (8/10/2023.
Dari semua capres yang ada, menurut Ali, Prabowo menjadi titik temu dari polarisasi politik yang terjadi di Pemilu 2019 lalu, bahkan Pilkada Jakarta 2017. “Harus diakui bahwa Prabowo masih menjadi simbol politik dalam upaya mengakhiri hegemoni PDIP,” ungkap Ali.
Menurutnya, ketidakpercayaan pendukung Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan sangat tinggi sehinga kedua pendukung ini tidak bisa diketemukan. “Tapi mereka (pendukung Anies maupun Ganjar) bisa masuk ke Prabowo,” kata Ali.
Siapapun yang tidak masuk putaran kedua, lanjutnya, maka akan lari ke Prabowo. Tidak mungkin suara pendukung Ganjar lari ke Anies, atau suara Anies ke Ganjar. “Konfigurasi pertarungan tiga capes ini, dalam berbagai sisi menguntungkan Prabowo,” papar pengamat politik yang mengajar di kampus UIN Jakarta ini.
Selain itu, menurut Ali, peran Jokowi juga ada. Menurut Ali, tingkat kepercayaan dan kepuasan publk terhadap Jokowi masih kuat. Sehingga jika Jokowi punya preferensi politik terhadap calon tertentu maka juga akan punya efek signifikan.
“Jokowi tentu punya kepentingan politik khususnya mempertahankan kebijakan-kebijakannya yang belum selesai,” jelas Ali. Sehingga Jokowi akan memberikan dukungan terhadap capres yang dipercayainya.