Elektabilitas Menguat, Kinerja Erick Thohir Ini Dinilai Nyata

Salah satu kinerja nyata Erick adalah melakukan proses penyederhanaan BUMN.

@erickthohir
Elektabilitas Erick Thohir menguat sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres), konsisten unggul sejak memasuki tahun politik 2023.
Rep: Rahayu Subekti Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Erick Thohir menguat sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres), konsisten unggul sejak memasuki tahun politik 2023. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengungkapkan sejumlah kinerjanya dinilai positif selama menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  

“Yang saya kira nyata adalah melakukan proses penyederhanaan dari BUMN kita yang sangat banyak ya,” kata Tauhid kepada Republika.co.id, Ahad (8/10/2023).  

Dia menuturkan, hal tersebut terlihat dari upaya Erick melakukan penggabungan atau holding sejumlah BUMN. Tauhid menilai, langkah tersebut positif karena bertujuan untuk menyehatkan BUMN. 

“Memang beberapa perusahaan di bawah komando beliau itu sudah melakukan penyehatan. Tapi memang masih banyak yang belum nih yang harus disehatkan,” ucap Tauhid.  

Selain itu, Tauhid menilai Erick juga cukup berhasil dalam menjalankan amanatnya selama menjadi menteri perusahaan pelat merah. Hal tersebut terlihat dari proyek yang kini sudah dan tengah digarap perusahaan BUMN berdasarkan penugasan pemerintah. 

Dalam hasil Survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Erick Thohir, sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres), konsisten unggul sejak memasuki tahun politik 2023. Direktur Research Poltracking Indonesia Arya Budi, dalam publikasi hasil survei Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024 di Jakarta, Sabtu (7/20/2023) mengatakan dalam simulasi 10 nama bakal cawapres, Erick Thohir memimpin dengan perolehan 19 persen, Sandiaga Uno 15,7 persen, Ridwan Kamil 12,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 10,2 persen. 

Baca Juga



"Erick Thohir cenderung naik sejak masuknya tahun politik tahun 2023. Ini menjadi krusial karena nama Erick bertahan tinggi," kata Arya. 

Arya menjelaskan elektabilitas bakal cawapres menjadi penting. Hal tersebut dikarenakan ada bakal calon presiden (capres) belum menentukan bakal calon pendampingnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler