Gibran Digoda Gerindra dan Respons PDIP

Organisasi sayap dan DPC Gerindra menginginkan Gibran jadi cawapres Prabowo.

Republika/Wihdan Hidayat
Baliho bergambar Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertuliskan Wakil Presiden 2024 terpasang di Jalan Gito-Gati, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023). Baliho dengan ukuran 3x5 meter ini dipasang oleh simpatisan Gibran. Sebanyak 15 baliho bergambar Gibran terpasang di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di Sleman. Rencananya baliho ini akan terpasang hingga Gibran menjadi Cawapres 2024.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Febryan A

Baca Juga


Organisasi sayap dari Partai Gerindra, Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA) pada Selasa (10/10/2023) lalu mendeklarasikan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Deklarasi tersebut merupakan hasil penyerapan aspirasi dari seluruh pengurus cabang di seluruh Indonesia. 

"Hari ini kami mendeklarasikan dan mengusulkan kepada Bapak Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju untuk mendampingi Pak Prabowo di pemilu presiden 2024 adalah Mas Gibran atau yang sering kita sebut Gibran Rakabuming Raka," ujar Ketua Umum SATRIA, Bambang Haryadi.

Harapannya lewat pasangan Prabowo-Gibran, terjadinya kondusivitas jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk mencegah keterbelahan di masyarakat akibat kontestasi lima tahunan.

SATRIA melihat bahwa kondisi geopolitik membuat situasi dan kondisi saat ini sangat tak menentu. Karenanya, Indonesia membutuhkan persatuan dan prinsip gotong royong untuk menghadapi kondisi tersebut.

"Dengan kami mengusulkan Mas Gibran, setidaknya kami berharap ke depan kepemimpinan ini menjadi bagian dua polarisasi yang sudah pernah terjadi, adalah kubu Pak Prabowo dan kubu Pak Jokowi," ujar Bambang.

"Kami tidak bisa mengenyampingkan bahwa kami anak-anak muda juga butuh perwakilan dan kami melihat bahwa Mas Gibran adalah salah satu tokoh terbaik bangsa ini yang bisa mewakili kami untuk memimpin Indonesia ke depan," sambung Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Kemarin, DPC Partai Gerindra Situbondo, Jawa Timur, juga mengusulkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres mendampingi bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2024. Ketua DPC Partai Gerindra Situbondo Hambali mengemukakan, bahwa dari hasil rapat koordinasi cabang mengenai bakal cawapres dari beberapa nama akhirnya hasil musyawarah mufakat diputuskan dan langsung dideklarasikan Gibran Rakabuming Raka diusulkan menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

"Semula tidak hanya Gibran yang diusulkan oleh pengurus dan anggota yang hadir, namun dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran yang jernih, sehingga akhirnya semua sepakat memutuskan untuk mendeklarasikan Gibran Sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto," ujar Hambali usai Rakorcab di Kantor DPC Partai Gerindra Situbondo, Jatim, Rabu (11/10/2023).

Dia juga mengungkapkan meskipun Gibran diusung PDIP (Wali Kota Solo), ada pertimbangan khusus yang membuat semua anggotanya hingga sepakat memilih mengusulkan Gibran.

"Gibran layak mendampingi Prabowo karena dia telah menunjukkan dedikasinya sebagai Wali Kota di Solo, selain itu usianya yang relatif muda mewakili milenial sekaligus dalam proses ini akan ada regenerasi kepemimpinan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang," ujar Hambali.

Hambali menambahkan, hasil rapat koordinasi cabang Partai Gerindra Situbondo nantinya akan disampaikan pada DPP sebagai usulan resmi DPC Partai Gerindra Situbondo agar dapat dijadikan bahan pertimbangan DPP dalam menentukan bakal cawapres.

"Kami di Partai Gerindra memiliki sistem komando, semua keputusan DPP akan kami patuhi dan hormati untuk kemudian menjadi dasar kami berjuang demi kepentingan masyarakat," kata Hambali.

Prabowo Subianto mengakui ada banyak pihak yang mengusulkan dirinya berpasangan dengan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam Pilpres 2024. Kendati begitu, Prabowo menegaskan bahwa nama lain masih berpeluang menjadi cawapres pendampingnya. 

"Ini demokrasi, ya. Sampai saat terakhir pendaftaran (di KPU), semua kemungkinan bisa-bisa saja," kata Prabowo di kediamannya, di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023). 

 

 


Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi adanya gerakan dari elemen Partai Gerindra untuk memasangkan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka. Ia sendiri percaya diri dengan pengkaderan yang dilakukan partainya dan membentuk keloyalitasan.

"Ya seluruh kader-kader PDI Perjuangan ini kan sudah digembleng, sudah digembleng mentalnya, sudah digembleng spiritualitasnya, sudah digembleng komitmennya, satunya kata dan perbuatannya," ujar Hasto di Kantor Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Jakarta, Rabu (11/10/2023) malam.

"Sehingga ini yang dibangun oleh PDI Perjuangan adalah suatu kultur kekaderan yang disertai dengan loyalitas, disertai dengan kesadaran untuk menyatu dengan rakyat," sambungnya.

Hasto sendiri percaya diri dengan penggemblengan kader tersebut, yang tak akan membuat Gibran goyah. Mengingat Gibran sudah melalui proses tersebut dan berhasil menjadi Wali Kota Solo.

"Yang terus digembleng, khususnya jiwa ideologisnya, komitmen kerakyatannya dan mampu menggunakan kekuasaan politiknya bagi kepentingan rakyat," ujar Hasto.

Ia sendiri enggan menanggapi lebih lanjut terkait isu dipasangkannya Prabowo dengan putra sulung Presiden Jokowi itu. Sebab, semua akan terlihat saat pendaftaran capres dan cawapres pada 19 hingga 25 Oktober mendatang. 

"Nggak usah berandai-andai, politik itu yang pasti-pasti saja, dan yang pasti itu adalah turun ke bawah. Maka mari berlomba memenangkan hati rakyat," ujar Hasto.

Tugas PDIP saat ini, menurut Hasto, adalah memperkuat akar rumput dalam rangka pemenangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Ia pun menyinggung sosok yang seharusnya tidak "nempel-nempel" dengan pihak lain.

"Pak Ganjar Pranowo itu cara berkomunikasi dengan rakyat ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain. Bukan nempel-nempel dengan yang lain, tapi nempel dengan rakyat," ujar Hasto.

"Sehingga kami tidak menanggapi hal-hal yang di luar core kami. Untuk menghadirkan sosok pemimpin yang betul-betul menyatu dengan rakyat, karena itulah kunci di dalam memastikan seorang pemimpin mendengar masukan dari rakyat," sambungnya.

Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler