Nabi Sulaiman dan Semut yang Meminta Diturunkan Hujan
Nabi Sulaiman memiliki tentara yang terdiri dari jin, manusia, dan burung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari Nabi Sulaiman alaihissalam berjalan bersama bala tentaranya yang besar. Mereka terdiri dari jin, manusia, dan burung.
Jin dan manusia berjalan bersamanya, sedangkan burung terbang di atasnya menaunginya dengan sayap. Pada setiap kelompok dari ketiga jenis pasukannya itu telah ditetapkan pemimpin yang mengatur barisan mereka.
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (QS. An-Naml ayat 17)
Ketika Sulaiman alaihissalam dan bala tentaranya akan melewati lembah semut, seekor semut di antara mereka memperingatkan kaumnya segera masuk ke sarang masing-masing sebelum terinjak oleh Sulaiman alaihissalam dan tentaranya, seraya dia memaklumi perbuatan Nabi Sulaiman alaihissalam dan bala tentaranya karena mereka tidak mengetahui keberadaan semut-semut yang kecil itu.
Allah Ta'ala kisahkan hal tersebut dalam ayatnya,
حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari," (QS. An-Naml ayat 18).
Seperti dikutip Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, Nabi Sulaiman alaihissalam yang memahami pembicaraan semut tersebut tersenyum, dia bergembira atas karunia Allah kepadanya yang tidak diberikan kepada selainnya. Karena itu dia berdoa kepada Allah Ta'ala agar selalu diberikan rasa syukur kepada atas nikmat dan kekhususan yang diberikan kepada dirinya.
Dia berdoa...
Dia berdoa agar dirinya dimudahkan beramal shaleh serta dibangkitkan bersama hamba-hamba-Nya yang shaleh.
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Maka Dia tersenyum dengan tertawa (mendengar) perkataan semut itu. dan Dia berdoa, "Ya Tuhan berilah aku iham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal Shaleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba hamba Mu yang Shaleh". (QS. An-Naml ayat 19)
Az Zuhri meriwayatkan suatu hari Nabi Sulaiman alaihissalam keluar bersama para pengawalnya untuk melakukan sholat Istisqa (minta hujan). Namun di tengah perjalanan dia melihat seekor semut sedang mengangkat salah satu kakinya, rupanya dia sedang berdoa minta diturunkan hujan. Maka, Nabi Sulaiman alaihissalam berkata kepada para pengawalnya,
"Kembalilah kalian, karena hujan telah diturunkan kepada kalian, semut itu telah berdoa minta diturunkan hujan dan permintaannya telah dikabulkan."