Agar Terhindar dari Penyakit, Ikuti Cara Nabi Muhammad Menjaga Kebersihan Diri Ini
Kebiasaan higienis pada hakikatnya merupakan bagian dari wudhu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dua dekade terakhir, meningkatnya perubahan dalam masyarakat dan teknologi telah menyebabkan munculnya penyakit baru dan munculnya kembali penyakit-penyakit yang sudah diketahui. Penyakit ini termasuk penyakit akibat bakteri dan virus, dan banyak di antaranya yang menyebar melalui air, makanan, dan udara.
Mengatasi infeksi yang baru muncul ini memerlukan infrastruktur kesehatan masyarakat yang kuat dan kebutuhan masyarakat umum di negara maju dan berkembang untuk menjalankan praktik kebersihan dasar. Islam memiliki banyak tradisi dan prosedur yang mengikuti metode pengendalian infeksi.
Belajar Kebersihan Diri dari Sunnah Nabi Muhammad
Batuk dan Bersin
Pada 2014, MIT (Massachusetts Institute of Technology) merilis temuan mereka tentang awan gas yang dikeluarkan oleh batuk dan bersin. Kita sekarang tahu awan gas akibat batuk atau bersin dapat bertahan di udara lebih lama dari perkiraan semula.
Tetesan kecil yang dilepaskan dari awan ini dapat menyebar lima hingga 200 kali lebih jauh dibandingkan tetesan yang tidak berasal dari awan batuk dan bersin. Kita sudah cukup lama menyadari batuk dan bersin sembarangan dapat menyebarkan bakteri dan virus melalui udara.
Namun, temuan baru ini menambah alasan lain mengapa kita menutup mulut dan hidung ketika kita menderita penyakit seperti pilek atau flu. Alquran dan hadits Nabi Muhammad menganjurkan kebersihan, yang mencakup kebersihan rohani dan jasmani. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 222,
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
Nabi Muhammad menggambarkan kebersihan sebagai sebagian dari iman. Jika kita mengkaji amalan Nabi Muhammad SAW, kita dapat dengan mudah menemukan sikap Islam terhadap bersin dan batuk secara terang-terangan. Nabi Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk menutup wajah ketika bersin.
Mencuci tangan...
Mencuci tangan
Saat batuk, bersin atau menguap, seorang muslim menutup mulut dan hidungnya dengan saputangan atau tisu, atau tangannya. Menutup tangan diperbolehkan selama orang tersebut mengikuti pedoman Islam untuk mencuci tangan.
Nabi Muhammad SAW berpesan untuk mencuci tangan, sebelum sholat, sebelum dan sesudah makan, dan saat bangun di pagi hari.
Kebiasaan higienis pada hakikatnya merupakan bagian dari wudhu, ritual mencuci atau berwudhu yang dilakukan seorang Muslim sebelum sholat. Tanpa wudhu, sholatseorang muslim tidak sah. Wudhu meliputi membersihkan tangan, mulut, wajah, dan lengan hingga siku, kepala, telinga, dan kaki.
Praktik kebersihan dasar ini sekarang dikenal sebagai bagian integral dari kesehatan yang baik. Banyak virus dan bakteri menginfeksi manusia hanya ketika mereka masuk ke hidung atau mulut. Penderita penyakit yang ditularkan melalui jalur fecal-oral dapat menyebarkan penyakit tersebut ke benda atau makanan di sekitarnya jika mereka tidak mencuci tangan dengan baik setelah menggunakan toilet.
Nabi Muhammad menasihati para pengikutnya untuk mencuci tangan setelah beberapa aktivitas sehari-hari dan sebelum sholat lima waktu. Rekomendasinya mengikuti pedoman praktik terbaik yang dipromosikan oleh petugas dan fasilitas layanan kesehatan di seluruh dunia.
Nabi Muhammad SAW berpesan, ketika seseorang bangun tidur, ia tidak boleh menyentuh apa pun hingga ia mencuci tangannya, menyentuh suatu benda, benda apa pun yang terinfeksi virus atau bakteri akan menyebarkan infeksi.
Beliau menginstruksikan masyarakat untuk mencuci tangan, baik sebelum dan sesudah makan dan setelah seseorang menggunakan fasilitas toilet untuk tujuan apapun. Hal ini secara efektif menghentikan penyakit yang menyebar melalui jalur feses-oral yang disebutkan di atas.
Mencuci lubang hidung...
Mencuci lubang hidung
Membilas hidung dengan air merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Nabi Muhammad menasihati untuk menghirup air ke dalam hidung terlebih dahulu setelah bangun tidur di pagi hari dan meniupkannya sebanyak dua atau tiga kali.
Pembersihan bagian dalam hidung secara konsisten membantu mencegah pilek, hidung tersumbat kronis, postnasal drop, infeksi sinus yang sering terjadi, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.
Kebersihan hidung penting karena hidung memproses udara yang dihirup sebelum mencapai paru-paru. Dengan demikian, hidung akan melindungi kesehatan dengan menyaring udara dan mencegah partikel sekecil serbuk sari memasuki paru-paru.
Menggosok gigi
Penelitian terbaru mengaitkan penyakit gusi (periodontal) dengan risiko penyakit jantung dan strok. Meskipun penelitian tidak menyatakan penyakit gusi menyebabkan kondisi ini, beberapa penelitian menunjukkan orang yang menderita penyakit gusi lebih mungkin menderita penyakit jantung dibandingkan orang yang memiliki mulut sehat.
Kedua kondisi tersebut memiliki beberapa faktor risiko yang sama, termasuk merokok, gizi buruk, dan diabetes. Namun, bahkan pada populasi yang tidak merokok, terdapat korelasi yang kuat antara kesehatan mulut dan penyakit jantung.
Bakteri di mulut...
Salah satu teorinya adalah bakteri dari mulut menyebar ke seluruh tubuh, memperburuk kondisi peradangan, seperti penyakit jantung, rheumatoid arthritis, dan diabetes tipe 2. Membersihkan gigi dan kebersihan mulut secara umum adalah praktik yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketika Beliau menceritakan kepada para pengikutnya tentang keutamaan menjaga kebersihan mulut, beliau menyebutkan ini adalah salah satu dari empat hal yang dilakukan dan dianjurkan oleh para nabi sebelumnya, diantaranya adalah menggunakan wewangian, pernikahan, dan kesopanan.
Nabi Muhammad juga bersabda menggunakan siwak untuk membersihkan mulut dan menyenangkan Allah. Nabi SAW memerintahkan orang-orang beriman untuk membersihkan gigi mereka sebelum setiap sholat kecuali karena menurutnya hal itu akan membebani mereka. Menurut sebuah artikel di jurnal National Library of Medicine, siwak mengandung salvadorine dan trimetilamina, yang terbukti menunjukkan efek anti-bakteri.
Siwak juga mendukung kesehatan gusi dan merupakan obat kumur yang efektif. Hal ini dianggap setidaknya sama efektifnya dengan menyikat gigi dalam mengurangi plak dan radang gusi.
Ada banyak praktik Islam yang sangat sesuai dengan ilmu praktik kebersihan abad ke-21. Hal ini berkontribusi terhadap kesehatan yang baik. Dalam Islam kesehatan jiwa dan raga sama pentingnya.