IKADI: Warga Palestina, Mereka Bukan Mati, Melainkan Hidup Mulia di Sisi Allah
Dan orang yang mati di jalan Allah itu hakekatnya tidaklah mati.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Umum IKADI, KH Ahmad Kusyairi Suhail, mengatakan sesungguhnya warga Palestina yang gugur karena serangan Israel, insya Allah termasuk mati syahid.
"Dan orang yang mati di jalan Allah itu hakekatnya tidaklah mati dalam pandangan Allah, melainkan hidup di sisi-Nya dalam keadaan bergelimang dengan beragam rezeki dan kenikmatan," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (13/10/2023).
Sebagaimana Allah kabarkan sendiri melalui firman-Nya,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْ ۙ اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ
"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati" ( Ali Imran ayat 169-170, lihat pula al-Baqarah ayat 146).
Di antara ganjaran bagi orang yang mati syahid, selain sebagaimana sudah dijelaskan dalam ayat tadi, Rasulullah saw juga menjelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra, bahwa orang yang mati syahid itu dimasukkan ke dalam surga, beliau bersabda,
اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ اِلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَ عَشِيًّا* (رواه الحاكم واحمد والطبراني عن ابن عبّاس)
"Para syuhada berada di tepi sungai dekat pintu surga, mereka berada dalam sebuah kubah yang hijau. Hidangan mereka keluar dari surga itu setiap pagi dan sore"(HR al-Hakim, Ahmad dan at-Tabrani dari Ibnu ‘Abbas).
Para syuhada itu menikmati anugerah dan pemberian Allah, bahkan saking nikmatnya mereka sampai ingin mati syahid berulang kali. Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi saw,
مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ لَهَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا اَنْ تُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا اِلاَّ الشَّهِيْدُ فَاِنَّهُ يَسُرُّهُ اَنْ يُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً اُخْرَى مِمَّا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ (رواه مسلم)
“Tidak ada seorang yang telah mati dan memperoleh kenikmatan di sisi Allah, kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin dikembalikan ke dunia, kemudian mati syahid lagi. Hal itu karena besarnya keutamaan mati syahid.”(HR Muslim).
Selain itu dalam beberapa hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dan lainnya, juga disebutkan beberapa ganjaran orang yang mati syahid, di antaranya; selamat dari fitnah kubur, dipasangkan di atas kepalanya sebuah mahkota kebesaran dari Yaquut, yang nilainya lebih besar daripada dunia dan seisinya, diizinkan untuk memberi syafa'at (pertolongan) bagi 70 orang anggota keluarganya di akhirat kelak dan lain-lain. Tetapi tentu saja, semua itu jika dibarengi niat ikhlas mencari ridha Allah, tidak ada motif dunia lainnya, serta mengikuti syarat-syarat dan kaidah-kaidah jihad yang sebenarnya.
Sementara mereka yang tidak gugur, tapi menjadi cacat seumur hidup, tentu kesabaran dan keistiqomahannya mendapat ganjaran dan apresiasi dari Allah dengan pahala yang tidak terbatas yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang sabar sebagaimana firman-Nya,
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar ayat 10).
Dan kewajiban kaum muslimin lain untuk menolong dan membantu kebutuhan-kebutuhannya, orang-orang beriman itu, di mana pun berada adalah bersaudara sebagaimana firman Allah,
إنما المؤمنون إخوة
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (Al Hujurat ayat 10).
"Semoga Allah swt menolong saudara-saudara kita di Gaza dan Palestina sehingga mereka meraih kemerdekaan dan Masjidil Aqsha bebas dari cengkeraman Zionis Yahudi," ujar dia.