McDonald Beri Makanan Gratis ke Tentara dan Warga Israel

McDonald memberikan ribuan makanan gratis ke pasukan dan warga Israel

AP/Charlie Neibergall
McDonald Israel mengumumkan mereka memberikan ribuan makanan gratis ke Pasukan Pertahanan (IDF) dan warga Israel.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- McDonald Israel mengumumkan mereka memberikan ribuan makanan gratis ke Pasukan Pertahanan (IDF) dan warga Israel. Dikutip dari Business Insider, Sabtu (14/10/2023) lewat story di media sosial Instagram, McDonald mengatakan mereka menyumbangkan "puluhan ribu makanan" di seluruh Israel beberapa hari terakhir selama konflik berlangsung.

"McDonald mendonasikan dan terus menyumbangkan puluhan ribu makanan ke unit-unit IDF, kepolisian, rumah sakit, warga di seluruh Jalur Gaza dan semua anggota tim penyelamat," kata McDonalds yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani.

"Kami terus menyumbangkan ribuan makanan setiap harinya ke seluruh pasukan kami di seluruh negeri. Sebagai tambahan diskon 50 persen bagi tentara dan pasukan keamanan yang datang ke cabang kami," tambah restoran cepat saji itu.

Dalam salah satu unggahannya McDonald mengatakan telah membuka lima restoran hanya untuk memberikan bantuan dan donasi ke pasukan keamanan. Restoran waralaba itu juga berencana mengirimkan 4.000 makanan setiap hari.

Dalam salah satu unggahan Kamis (12/10/2023) lalu sejauh ini waralaba raksasa itu menyumbangkan 12 ribu makanan ke personel IDF dan warga Israel di sekitar area konflik. Unggahan itu disertai foto mobil yang dipenuhi makanan McDonald dan tentara dan staf rumah sakit menerima paket bantuan tersebut.  

Salah satu video menunjukkan pegawai McDonald mempersiapkan makanan dan paket untuk dikirimkan ke pangkalan militer di Selatan Israel.

Pada Sabtu (7/10/2023) lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendeklarasikan masa darurat perang. Sudah 1.400 orang warga Palestina gugur akibat serangan Israel. Tak hanya itu, kekejaman Israel berlanjut dengan memberlakukan blokade total ke Gaza. Israel memblokir semua makanan, bahan bakar, air bersih dan obat-obatan masuk kantong pemukiman tersebut.

Ketua lembaga swadaya masyarakat Norwegian Refugee Council, Ivan Karakashian mengatakan blokade akan "membuat populasi kelaparan" dan menyebabkan "bencana kemanusiaan."

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler