Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram, Harga Cabai di Daerah Ini Melonjak

Harga cabai di tingkat petani naik karena kurangnya pasokan.

Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi penanaman cabai.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Harga cabai rawit di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan tajam dan mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Baca Juga


"Sebelumnya, harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu per kilo gram. Namun, saat ini naik tajam mencapai Rp 100 ribu per kilogram," kata pedagang cabai rawit Saipul (47) di Gorontalo Utara, Sabtu (14/10/2023).

Ia mengatakan, stok cabai rawit berkurang karena musim panas yang masih melanda hingga saat ini. Pedagang memprediksi kenaikan harga cabai rawit bisa terus terjadi hingga awal tahun jika musim panas masih akan terus berlangsung.

"Pembeli tetap ada, bahkan nampak stabil meski harga naik tajam. Sebab orang Gorontalo memang dikenal penyuka makanan pedas," katanya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Gorontalo Utara Grace Mangosa mengatakan, harga cabai rawit di tingkat petani memang mengalami kenaikan karena stok berkurang. Petani bahkan mengalami gagal tanam karena musim panas yang terus berlangsung. 

Hal ini juga sangat berdampak pada panen. Kondisi tersebut membuat pasokan cabai di pasar berkurang.

"Permintaan yang tetap tinggi tentu mempengaruhi harga pasar sebab kenaikan harga tidak akan terbendung jika stok kurang," katanya.

Pemerintah daerah katanya segera melakukan pasar murah untuk mengendalikan komoditas harga pangan. "Minggu pagi (15/10/2023) kita menggelar pasar murah di antaranya di Kantor Camat Kwandang," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler