Gibran Dipanggil Menghadap DPP PDIP

Gibran dipanggil DPP PDIP pada hari MK kabulkan gugatan batas usia capres-cawapres.

Republika/Wihdan Hidayat
Baliho bergambar Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertuliskan Wakil Presiden 2024 terpasang di Jalan Gito-Gati, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023). Baliho dengan ukuran 3x5 meter ini dipasang oleh simpatisan Gibran. Sebanyak 15 baliho bergambar Gibran terpasang di Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di Sleman. Rencananya baliho ini akan terpasang hingga Gibran menjadi Cawapres 2024.
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir, Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan panggilan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, Rabu, (18/10/2023) mendatang. Pemanggilan Gibran ini setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait batas usia calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).

Baca Juga


"Besuk Rabu saya akan dipanggil DPP PDIP. Sudah dihubungi Pak Hasto, saya akan melaporkan keadaan terkini. Saya kan memang rutin lapor ke beliau, besok Rabu," katanya Senin, (16/10/2023).

Ditanya terkait apakah pemanggilan tersebut, Gibran enggan menjawab secara lugas. Disinggung apakah hal tersebut terkait kehadiran di acara Projo beberapa waktu lalu, ia menjawab bahwa dirinya hanya menyapa teman temannya sebelum acara mulai.

"Di Projo saya hanya mampir tidak datang. Saya hanya menyapa teman-teman sebelum acara dimulai. Banyak dari Projo Solo juga udah jauh-jauh nggak disapa kasian. Saya hanya salaman foto-foto pulang. Di sana rakernasnya seperti apa saya juga nggak tahu," jelasnya. 

Disinggung apa laporan tersebut juga berkaitan dengan dirinya yang didorong oleh sejumlah DPC dan DPD Gerindra terkait Jadi cawapres Prabowo, Gibran mengatakan akan melaporkan semuanya. "Nanti kami laporkan semua update pasti kami laporkan saya tidak pernah tidak melaporkan, terutama hal hal yang penting, mosok ngak tak laporkan," katanya. 

Pihaknya juga mengatakan komunikasi antara dirinya dengan DPP PDIP selama ini juga berjalan dengan lancar. "Lancar dong, santai aja akan terakhir rakerda di Semarang masih ikut. Sudah (dihubungi) dari kemarin Sabtu atau Minggu, dipanggil saya langsung berangkat. (Siapa saja?) Saya sendiri. Nggak tahu kalau saya biasanya datang sendiri," katanya. 

Gibran mengatakan dirinya dihubungi Hasto secara personal untuk merapat ke DPP PDIP. "Endak, bahasanya beliau bukan gitu biasanya, minta laporan. Tapi ayok ke DPP kita ngobrol update perkembangan terkini biasanya gitu beliau santai kok," katanya mengakhiri.

Karikatur Opini Republika : Musim Tanam Janji - (Republika/Daan Yahya)

 

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri hari ini mengeluarkan peringatan kepada kadernya untuk tidak melirik partai politik lain. Ia menceritakan Soekarno yang sejak berusia 16 tahun sudah memiliki komitmen dalam berpolitik.

"Kalau sudah menjadi anggota partai, jangan melirik-lirik lagi untuk pindah partai. Itu tidak ada dedikasi of life-nya. Nah dengan demikian kita benar-benar menjadi pejuang partai," ujar Megawati dalam pidatonya di acara peresmian dan penandatanganan prasasti Soekarno yang ditayangkan secara daring, Senin (16/10/2023).

"Jadi bayangkan umur 16 beliau (Soekarno) itu sudah keluar masuk penjara di Banceuy, Sukamiskin, dan juga untuk Indonesia merdeka beliau tidak pernah surut semangat juangnya," sambungnya.

Ia pun menceritakan Soekarno yang sejak muda sudah diburu oleh penjajah dan keluar-masuk penjara. Namun, hal tersebutlah yang menjadi semangat Soekarno dan menjadi cikal bakal perjuangan partai berlambang kepala banteng itu.

"Semangat juang inilah yang seharusnya menjadi kultur budaya partai. Jangan asal pakai merah hitam begitu, lalu sudah bilang saya PDI Perjuangan, itu ndak ada artinya, karena yang mau masuk kan kalian toh, bukan ibu suruh loh," ujar Megawati.

Adapun dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDIP, Megawati pernah mengingatkan kepada seluruh kadernya untuk patuh terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai. Seluruh kader harus mengikuti semua mekanisme yang sudah diatur, termasuk ihwal pemilihan ketua umum.

"Nggak mungkin orang lain itu tiba-tiba bisa menjadi ketua umum. Karena terus siapa yang mau milih? Kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih dan itu melanggar AD/ART," ujar Megawati dalam penutupan Rakernas IV PDIP, Ahad (1/10/2023).

Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler