Senat AS akan Loloskan Undang-Undang Pro-Israel

Dukungan untuk Israel secara historis bersifat bipartisan di Kongres AS.

EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Gedung Kongres AS.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua Senat Amerika Serkat (AS) dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan, dalam beberapa hari ke depan Senat AS akan meloloskan resolusi yang mendukung Israel, menyetujui dana tambahan untuk Israel, dan mengukuhkan duta besar AS yang baru untuk tersebut. Hal ini ia sampaikan ketika Senat dibuka kembali.

Seusai ia memimpin beberapa senator Demokrat dan Republik berkunjung ke Israel akhir pekan lalu. Kunjungan ini bagian dari dukungan AS setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu yang Israel klaim menewaskan 1.300 warganya.

"Dalam beberapa hari mendatang, saya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk menyusun anggaran tambahan darurat yang akan memberikan Israel alat yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri," kata Schumer, Selasa (17/10/2023).

"Itu berarti bantuan militer, bantuan intelijen, bantuan diplomatik, dan bantuan kemanusiaan untuk mengobati warga sipil yang tidak bersalah. Kami ingin memindahkan paket ini dengan cepat. Senat harus lebih dulu. Saya tahu bahwa House of Representative sedang berantakan, tetapi kami tidak bisa menunggu mereka," ujarnya.

Schumer mengatakan, menurutnya pengesahan Senat atas undang-undang pro-Israel yang kuat dapat mendorong House untuk bertindak. Meski lembaga representatif tersebut dengan mengalami kebuntuan.

Dukungan untuk Israel secara historis bersifat bipartisan di Kongres AS. Sampai saat ini Israel menerima bantuan militer sebesar 3,8 miliar dolar AS per tahun. Bantuan militer itu bagian dari paket bantuan 10 tahun yang disahkan pada tahun 2016.

House yang dikuasai Partai Republik tidak memiliki ketua sejak Kevin McCarthy digulingkan pada 3 Oktober lalu. Hal ini telah menghambat tindakan legislatif, mulai dari memperdebatkan bantuan untuk Ukraina yang sedang berperang melawan invasi Rusia hingga pernyataan dukungan untuk sekutunya, Israel, dalam perangnya melawan Hamas.

Komite Hubungan Luar Negeri Senat menjadwalkan sidang konfirmasi untuk mantan Menteri Keuangan Jack Lew yang dinominasikan Presiden Joe Biden untuk menjadi duta besar berikutnya untuk Israel pada Rabu (18/10/2023).

Schumer menyebut Lew "cakap dan kuat" dan mendesak komite untuk menyetujui Lew sesegera mungkin.  Sehingga, katanya, Senat dapat mengukuhkannya "secepatnya."

Pada Rabu besok Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal C.Q. Brown juga akan memberikan pengarahan rahasia mengenai konflik Timur Tengah untuk Senat. 

Baca Juga


 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler