Operasi Pasar Murah di 10 Kecamatan Kuningan, 100 Ton Beras Disediakan

Beras dalam ukuran 5 kilogram dijual Rp 52 ribu.

Edi Yusuf/Republika
(ILUSTRASI) Operasi pasar beras.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Operasi Pasar Murah Beras mulai digelar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023). Operasi pasar ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

Baca Juga


Operasi Pasar Murah ini hasil kerja sama Perum Bulog Cabang Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin).

Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan Trisman Supriatna mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Bulog Cirebon, disediakan 100 ton beras medium untuk kegiatan Operasi Pasar Murah di sepuluh kecamatan. Setiap kecamatan mendapat jatah sepuluh ton.

Operasi Pasar Murah dimulai di Kecamatan Cigugur pada hari ini dan berlanjut di kecamatan lainnya hingga 7 November 2023. Setelah di Cigugur, Operasi Pasar Murah akan dilaksanakan di Kecamatan Darma, Kecamatan Cibingbin, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Cidahu, Kecamatan Kalimanggis, Kecamatan Kuningan, Kecamatan Pancalang, Kecamatan Ciniru, dan Kecamatan Kadugede.

“Operasi pasar ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga beras dan diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran,” ujar Trisman.

Trisman menjelaskan, beras yang dijual dalam operasi pasar tersebut dalam bentuk kemasan lima kilogram, dengan harga Rp 52 ribu, atau Rp 10.400 per kilogram. Harganya di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yang ditetapkan Rp 10.900 per kilogram.

Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan, Operasi Pasar Murah itu diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Ia meminta kegiatan yang dilaksanakan Diskopdagperin itu tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi melaksanakan Operasi Pasar Murah,” ujar Bupati.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler