Indonesia Lolos ke Putaran Kedua, Erick Thohir: Ini Baru Awal, Jangan Cepat Puas
Kini fokus timnas Indonesia bersaing di Grup F pada putaran kedua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengomentari progres positif tim nasional (timnas) Indonesia. Pasukan Garuda lolos ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad polesan Shin Tae Yong menyingkirkan Brunei Darussalam. Awak Merah Putih unggul agregat 12-0 atas Brunei. Dalam dua leg, Rizky Ridho dan rekan-rekan sangat dominan.
Pekan lalu, Indonesia menang 6-0 di Jakarta. Teranyar, anak-anak Garuda menundukkan the Wasps dengan skor serupa di Bandar Seri Begawan. Duel tersebut berlangsung di Hassanal Bolkiah National Stadium, Selasa (17/10/2023) malam WIB.
"Alhamdulillah, langkah pertama timnas Indonesia untuk bisa ke panggung dunia, sudah dilewati," tulis Erick di akun Instgramnya, yang dikutip pada Rabu (18/10/2023).
Masih banyak tantangan menunggu di depan mata. Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu meminta pasukan Garuda jangan sampai berpuas diri. Target besar perlu diusung.
Semua bisa tercapai. Asalkan lewat kerja keras, disiplin dan mentalitas positif. Kini fokus Indonesia bersaing di Grup F pada putaran kedua.
"Ini baru awal. Perjalanan meraih mimpi besar kita masih panjang. Jangan cepat puas. Siapkan jiwa dan raga untuk kembali berjuang di babak berikutnya saat menghadapi Irak, Vietnam, dan Filipina di Grup F," kata Erick.
Hasil positif atas Brunei Darussalam menambah kesan positif penggemar terhadap STY. Sang arsitek tim sudah mendampingi timnas senior Indonesia dalam 39 pertandingan. Selama periode tersebut ia meraih 21 kemenangan, dan merasakan sembilan kekalahan. Kemudian sembilan partai lainnya berkesudahan imbang. Persentase kemenangan Shin bersama pasukan Garuda sekitar 53,85 persen.
Kini tantangan di depan mata, semakin besar bagi Shin. Ia harus terus mempertahankan catatan positif pasukannya, belakangan ini. Termasuk ketika bertempur di putaran kedua nantinya.
Perlahan tapi pasti, Shin memiliki tim dengan kedalaman skuad mumpuni. Ini bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam. Ia harus memotong satu hingga dua generasi, memberikan kepercayaan kepada anak-anak muda selama bertahun-tahun. Kini ia tinggal memetik hasilnya.