Cerita Erick Thohir dan Chef Arnold Berbagi Afirmasi Positif
Erick Thohir dan Chef Arnold berbagi afirmasi positif saat berkunjung ke Surabaya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengadakan kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Chef Arnold Purnomo pun berkesempatan menjadi orang yang seharian menemani Erick.
Dalam acara itu, Arnold juga diminta untuk memberikan kalimat afirmasi dan motivasi untuk mereka yang hadir. Tampak juga Chef Arnold dan Erick saling berjabat tangan dengan tawa dari keduanya yang sumringah.
Chef Arnold juga menceritakan pengalamannya saat mendapat kesempatan untuk pergi ke IKN. “Saya bukan memuji-muji. Jujur aja, saya mimpi apa sih. Sekolah nggak ada. Terus bisa ketemu Pak Erick Thohir. Dipercaya sama Bapak Presiden,” ujar dia dalam kesempatan tersebut seperti dilihat dari akun Instagram @erickthohir, Kamis (19/10/2023).
Ia juga bercerita bahwa orang tuanya di Surabaya membuka restoran pada 1997 dengan mengutang bank. Orang tua Arnold juga bukan merupakan orang berpendidikan.
Lalu pada 1999 karena krisis moneter atau krismon, orang tuanya tidak bisa membayar utang dan disita semua asetnya. Kemudian pengalaman Chef Arnold saat sekolah, ia dirundung karena tidak bisa berbahasa Inggris dan tidak punya uang jajan.
“Orang tua sempat masakin nasi goreng, kita panasin di microwave, orang bule nggak suka, dibuang nasinya. Kalian mau jadi emas, jangan cemas, jangan malas, jangan cuma komplain. Kerja!” ucap Chef Arnold.
Erick pun menyetujui semua perkataannya. “Artinya apa? Ada tiga di situ, pertama, ber-positive thinking. Kedua, menjalankan dengan konsisten. Ketiga, meningkatkan kapabilitas. Menjalankan saja tidak cukup kalau tidak meningkatkan kapabilitas,” ujar Erick.
Mereka yang hadir dalam acara tersebut juga merasa senang dan berterima kasih. Ditutup dengan video semua orang yang hadir sembari meneriaki jargon Erick Thohir ‘Enaaakkk terusss’.