Israel Serang Gaza, Begini Sikap Negara-Negara OPEC
Menlu Iran meminta anggota OKI memberlakukan embargo minyak terhdapa Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Empat sumber dari organisasi produsen minyak (OPEC) mengatakan kelompok tersebut tidak berencana untuk mengadakan pertemuan luar biasa atau mengambil tindakan setelah menteri luar negeri Iran meminta anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberlakukan embargo minyak dan sanksi-sanksi lain terhadap Israel.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian meminta anggota OKI memberlakukan embargo minyak dan sanksi lainnya terhadap Israel dan mengusir semua duta besar Israel.
Empat sumber dari OPEC, yang memproduksi sepertiga minyak dunia dan mencakup beberapa negara Muslim termasuk Iran mengatakan tidak ada tindakan atau pertemuan darurat yang direncanakan kelompok tersebut sehubungan dengan komentar Iran.
"Kami bukan organisasi politik," kata salah satu sumber, Rabu (18/10/2023).
Saat ditanya apakah negara-negara Arab harus mengurangi produksi minyak sebagai pembalasan atas tindakan Israel di Gaza Pada Selasa (17/10/2023) lalu sekretaris jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mengatakan, GCC berkomitmen pada keamanan energi dan tidak boleh menggunakan minyak sebagai senjata.
"GCC bekerja sebagai mitra yang jelas dan jujur sebagai pengekspor minyak dengan komunitas internasional dan kita tidak bisa menggunakan itu sebagai senjata dengan cara apapun," kata Jasem al-Budaiwi.
Pada 1973, para produsen Arab yang dipimpin Arab Saudi menjatuhkan embargo minyak terhadap negara-negara Barat pendukung Israel dalam perangnya dengan Mesir. Embargo ini menargetkan Kanada, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sebagai akibatnya harga minyak melonjak, tapi dalam jangka panjang, krisis ini mendorong pengembangan provinsi-provinsi minyak baru di luar Timur Tengah seperti Laut Utara dan aset-aset di laut dalam dan mendorong energi alternatif.
Saat itu negara-negara Barat merupakan pembeli utama minyak mentah yang diproduksi oleh negara-negara Arab. Saat ini Asia adalah pembeli utama minyak mentah OPEC.
"Lingkungan geopolitik sudah berbeda dibandingkan dengan 50 tahun yang lalu," kata seorang sumber OPEC lainnya mengenai alasan mengapa embargo tidak akan diterapkan.
OKI menggelar pertemuan darurat di kota Jeddah, Arab Saudi. Dalam pertemuan itu negara-negara Muslim membahas konflik Israel-Palestina, setelah sebuah ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza pada menewaskan banyak orang Palestina.
Amirabdollahian juga menyerukan pembentukan tim yang terdiri dari para ahli hukum Islam untuk mendokumentasikan kejahatan perang yang mungkin dilakukan Israel di Gaza. Iran tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelum ledakan rumah sakit otoritas kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 3.000 orang tewas selama 11 hari pemboman Israel yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan di mana 1.300 orang terbunuh dan sekitar 200 orang dibawa ke Gaza sebagai sandera.