Kekeringan di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang Meluas

Musim kemarau panjang membuat BPBD terus menyuplai air bersih ke warga secara gratis.

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Seorang warga memeriksa kondisi tambak ikan yang mengering di Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (17/10/2023).
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat kekeringan yang mengakibatkan kurangnya suplai air bersih di Kota Tangsel, Banten, bertambah menjadi 39 titik. Kekurangan pasokan air tersebar di 10 kelurahan di Tangsel.

"Berdasarkan monitoring 12 Oktober 2023 hingga 18 Oktober 2023, kelurahan yang terdampak antara lain Kelurahan Setu, Keranggan, Muncul, Jurang Mangu Barat, Buaran, Ciater, Babakan, Kademangan, Pakualam, Pakulonan. Jumlah yang terdampak sebanyak 2.117 kepala keluarga," ujar Kabud Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel Faridzal Gumay di Tangsel, Banten, Jumat (20/10/2023).

Gumay menjelaskan, total 778.100 liter air bersih telah disalurkan ke warga yang ada di 39 titik tersebut. Langkah itu dilakukan demi membantu mengurangi kesusahan yang dialami warga.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengeluarkan surat edaran (SE) terkait antisipasi puncak kemarau dan dampak El Nino dengan Nomor 500-8-5-4/3920/Dinkes/2023. Di SE tersebut, Benyamin mengingatkan, kondisi curah hujan rendah dapat mengakibatkan peluang terjadinya kebakaran lahan atau lahan pertanian kering.

"Kota Tangsel termasuk kategori siaga terjadinya kekeringan meteorologis," kata Benyamin. Sehingga, ia menginstruksi Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari dampak buruk cuaca panas jika berada di luar ruangan bisa melakukan beberapa hal.

Edukasi yang diberikan ke masyarakat di antaranya yaitu mencegah dehidrasi dengan meminum air putih yang banyak, jangan menunggu haus. Kemudian, menghindari minuman yang mengandung kafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman yang manis.

Warga juga diimbau memakai baju berbahan ringan dan longgar. Selain itu, menghindari memakai baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Tak hanya itu, masyarakat sebisa mungkin berteduh di antara pukul 11.00 WIB-pukul 15.00 WIB.

Berikutnya, warga jangan meninggalkan siapa pun di mobil yang tengah parkir, baik jendela terbuka maupun tertutup, menggunakan tabir surya (sunscreen) minimal 30 SPF di kulit yang tidak tertutup baju sebelum keluar rumah. Selain itu, menyediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.

Benyamin juga menginstruksikan Dinkes menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan dalam menangani keluhan atau gangguan masyarakat akibat cuaca panas dan polusi udara. Benyamin juga menginstruksikan BPBD Kota Tangsel melaksanakan fasilitas mitigasi bencana musim kemarau.

Kekeringan di Kabupaten Tangerang...

BPBD Kabupaten Tangerang membantah kabar bahwa masyarakat harus membayar air bersih ketika meminta pasokan kepada BPBD. Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menjelaskan, siapa pun warga Kabupaten Tangerang, bisa mendapatkan air tanpa dipungut biaya dengan menelpon 112.



"Masyarakat kalau butuh air bisa menelpon langsung ke 112, gratis. Atau bersurat langsung ke BPBD untuk nanti diteruskan ke tim darurat bencana," ujar Ujar kepada Republika.co.id di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat.

Dia menjelaskan, ketika ada permintaan pengiriman air, tim nanti melihat pos atau armada yang paling dekat dengan lokasi atau sumber air yang bisa diakses agar segera disalurkan. Sehingga, BPBD memastikan masyarakat yang  membutuhkan bantuan air bersih pasti bakal disuplai oleh petugas.

Menurut Ujat, sedikitnya 60 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Tangerang yang berada di 18 kecamatan terdampak kemarau panjang. BPBD pun terus menyalurkan air bersih ke berbagai wilayah yang membutuhkan di berbagai tempat.

”Bantuan air bersih yang telah kami salurkan di 18 kecamatan tercatat selama bulan Oktober 2023 ini sebanyak 183 ritasi untuk 60 ribu jiwa yang wilayahnya terdampak kekeringan," kata Ujat.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Tangerang, wilayah paling banyak mendapatkan bantuan air bersih di wilayah Kecamatan Legok dan Kecamatan Mekar Baru. Menurut dia, angka itu bisa terus bertambah seiring musim kemarau yang belum berakhir.

Ujat berharap dalam menangani dampak kemarau panjang, ke depan database sebaran titik rawan krisis air bersih bisa menjadi bahan evaluasi baik tingkat pemerintah desa dan pihak terkait lainnya. Tujuannya agar dalam membuat program pembangunan sarana air bersih (SAB) bisa lebih ditingkatkan.

"Sehingga dengan program tersebut diharapkan kedepan persoalan krisis air dapat diminimalisasi di musim kemarau yang terjadi seperti tahun ini," ujar Ujat.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Tangerang mencatat saat ini wilayah dan lokasi yang mengalami kekeringan atau krisis air bersih semakin meluas hingga 16 kecamatan. Padahal, daerah yang sebelumnya mengalami kekeringan terjadi di 12 kecamatan.

"Perluasan wilayah yang terdampak krisis air bersih tersebut di antaranya seperti di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya, dan Sepatan," ujar Ujat.
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler