Pemadaman Kebakaran TPA Rawakucing Ditargetkan Rampung Lima Hari ke Depan

Saat ini penanganan di TPA Rawakucing masih dalam kondisi pemadaman.

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta melakukan pendinginan gunungan sampah yang terbakar di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Ahad (22/10/2023). Setelah terbakar hampir 3 hari akhirnya api yang membakar TPA sampah seluas 35 hektar sudah dapat dipadamkan petugas.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menargetkan pemadaman kebakaran TPA Rawakucing selesai tiga hingga lima hari ke depan. "Target pemadaman sampai tiga hingga lima hari ke depan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Senin (23/10/2023).

Ia mengatakan, saat ini penanganan di TPA Rawakucing dalam kondisi pemadaman sebab masih ada beberapa titik api. Maka itu, KLHK dan BNPB membantu dengan menerjunkan tim dengan sistem injeksi. Selain itu, ada juga menggunakan helikopter bombing.

Kemudian untuk personel gabungan yang berjumlah 600 orang termasuk TNI dan Polri melakukan pendinginan di beberapa sisi yang sudah berhasil dipadamkan.

Luas TPA Rawakucing yang terbakar mencapai 10,1 hektare dari total 34 hektare. Kondisi lapangan juga mempengaruhi proses pendinginan dan pemadaman oleh petugas.

"Karena ini sudah masuk dalam bencana daerah maka kita dibantu berbagai pihak. Sebab kasus ini mendapat perhatian nasional karena dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta," katanya.

Kebakaran di TPA Rawakucing Kota Tangerang di wilayah Neglasari terjadi pada hari Jumat (20/10/2023) pukul 14.00 WIB diduga akibat cuaca panas. Dugaan sementara, api muncul pertama kali di area landfill pintu satu. Namun, karena kencangnya tiupan angin merambat ke tumpukan sampah di pintu dua dan tiga. Sempat mereda pada Sabtu (21/10/2023) pagi, api kembali membesar siang harinya karena masih banyak api yang berada di dalam tumpukan sampah serta didorong angin kencang.



Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler