Perlukah Anak-Anak Menggunakan Sunscreen?

Paparan sinar ultraviolet yang berlebih bisa memicu dampak buruk.

www.freepik.com
Bayi memakai sunscreen (ilustrasi). Bayi berusia enam bulan mulai dianjurkan memakai sunscreen.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan sinar ultraviolet tak hanya dapat memicu dampak negatif bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Salah satu cara untuk melindungi kulit anak dari paparan sinar ultraviolet adalah dengan mengaplikasikan tabir surya.

Baca Juga


Menurut ahli dermatologi, Dr Gurveen Waraich, semua anak direkomendasikan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih. Rekomendasi ini sejalan dengan anjuran yang diberikan oleh American Academy of Dermatology.

Penggunaan tabir surya atau sunscreen pada anak-anak bisa dimulai sejak anak berusia enam bulan. Jenis tabir surya yang sebaiknya diberikan kepada anak adalah tabir surya broad spectrum atau bisa memberikan perlindungan dari paparan sinar ultraviolet A dan ultraviolet B dan resisten terhadap air.

"Untuk anak-anak dengan kulit sensitif atau eksim, hindari tabir surya kimia (chemical sunscreen) dan pilih tabir surya fisik (physical sunscreen) atau tabir surya mineral yang mengandung seng oksida dan titanium dioksida," jelas Dr Waraich, seperti dilansir IndianExpress pada Senin (23/10/23).

Selain itu, Dr Waraich juga tidak merekomendasikan penggunaan tabir surya dalam bentuk semprot untuk anak kecil. Alasannya, jenis tabir surya seperti ini rentan terhirup oleh anak-anak.

"Hindari juga penggunaan tabir surya pada bayi berusia di bawah enam bulan," lanjut Dr Waraich.

Hal senada juga direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia melalui laman resmi mereka. IDAI menganjurkan agar tabir surya diaplikasikan sekitar 15-30 menit sebelum anak mendapatkan paparan sinar matahari. Sebagai contoh, sekitar 15-30 menit sebelum mengajak anak berpergian ke luar rumah atau sebelum berjemur di bawah sinar matahari.

"Sunscreen aman diberikan pada bayi usia di atas 6 bulan, dengan catatan jenis yang digunakan adalah physical sunscreen yang mengandung titanium dioxide atau zinc oxide dengan SPF 30 atau lebih, dan berlabel broad spectrum serta waterproof," jelas IDAI dalam laman resmi mereka, seperti dikutip Republika.co.id, Selasa (24/10/2023).

IDAI juga merekomendasikan orang tua untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dan tidak langsung pada bayi, terutama pada jam 10.00 pagi hingga 14.00 siang. Alasannya, di rentang waktu tersebut radiasi sinar matahari sangat kuat.

"(Bila harus keluar rumah) pakaikan baju yang tertutup dari bahan katun yang nyaman dan topi berdaun lebar," tutur IDAI.

Mengapa anak perlu dilindungi dari paparan sinar ultraviolet matahari?

Paparan sinar ultraviolet yang berlebih dari matahari bisa memicu sejumlah dampak buruk bagi anak. Sebagian dampak buruk yang mungkin terjadi adalah kulit terbakar dan kerusakan kulit.

Selain itu, paparan sinar ultraviolet yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Bahkan, paparan sinar ultraviolet dari matahari yang berlebih juga dapat menyebabkan cedera pada mata, seperti dilansir Kids Health.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler