Bupati Bantah Ada Bencana Kelaparan di Yahukimo

Menurut Bupati, warga yang meninggal di Yahukimo disebabkan malaria dan ISPA.

ANTARAFOTO
Kabupaten Yahukimo, Papua
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, YAHUKIMO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Papua Pegunungan menyatakan saat ini tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal Distrik Amuma. Pemkab Yahukimo juga telah menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Baca Juga


"Berdasarkan data yang diperoleh oleh tim di lapangan bahwa tidak ada bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal pada Rabu, 25 Oktober 2023," kata Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Kamis (26/10/2023).

Menurut Yahuli, dalam rentang waktu sejak Februari hingga Oktober 2023 jumlah angka kematian di Distrik Amuma sebanyak 22 orang yang terdiri dari 11 orang dewasa termasuk empat lansia dan 11 anak-anak.

"Sehingga kami memastikan bahwa angka kematian di Distrik Amuma tidak dilatarbelakangi dari banyak keluhan seperti malaria dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya tidak memungkiri bahwa saat ini di Distrik Amuma sedang mengalami kondisi kekurangan pangan disebabkan kondisi cuaca ekstrem. "Dan sebagai upaya penanganan awal pemerintah daerah telah mengirimkan beras dan akan menyusul bantuan bahan pokok hingga obat-obatan," katanya lagi.

Yahuli menambahkan, pihaknya berharap situasi dan kondisi di Amuma saat ini dapat disampaikan dengan baik sesuai kondisi yang sebenarnya. "Sehingga tidak berbuntut pada penyampaian informasi yang tidak sesuai dan menyebabkan reaksi berlebihan," ujarnya.

 

 

 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga belum bisa memastikan soal kabar 23 orang meninggal akibat kelaparan di Yahukimo, Papua Pegunungan.  "Jadi kami belum bisa memastikan dia memang meninggal kelaparan," ujar Menko Muhadjir dalam konferensi pers penanganan kelaparan di Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (25/10/2023). 

Berdasarkan penjelasan Bupati Yahukimo, kata Menko Muhadjir, belum ada bukti bahwa mereka yang meninggal akibat kelaparan. Pasalnya secara frekuensi waktu, puluhan warga yang meninggal tersebut cukup panjang mulai dari Februari hingga Oktober.

"Artinya tidak ada kaitan, belum ada bukti bahwa itu ada kaitan langsung dengan kelaparan," ujar Menko Muhadjir.

Namun, ia tidak menyangkal bahwa tengah terjadi krisis pangan pada 13 kampung di Distrik Amuma, Yahukimo, sebagai dampak gagal panen. Krisis pangan itu, diakuinya, membuat 15 ribu orang terdampak kelaparan. Untuk mengatasi bencana kelaparan, kata dia, pemerintah segera mengirimkan bantuan untuk mengatasi krisis pangan di Distrik Amuma.

"Makanya akan kami pasok (bantuan). Kalau memang betul tadi itu, disebabkan oleh karena kelaparan, ya ini bisa jadi solusi untuk segera kami siapkan bahan pangan yang cukup itu," kata Menko Muhadjir.

KELAPARAN BERULANG DI PAPUA - (Republika)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler