Iran Yakin AS terlibat pada Serangan Udara Israel ke Teheran, Ini Buktinya

Empat tentara Iran meninggal ketika tentara Israel menargetkan fasilitas militer.

DOK. EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemandangan umum ibu kota Teheran, Iran, pada awal 26 Oktober 2024. Pasukan Pertahanan Israel tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Misi permanen Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu (26/10/2024) menyebut Amerika Serikat (AS) terlibat dalam serangan udara Israel baru-baru ini terhadap situs militer Iran. Misi tersebut mengeklaim bahwa pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang berada di bawah kendali AS untuk melancarkan serangan tersebut.

Baca Juga


“1. Pesawat tempur rezim Zionis menyerang beberapa situs militer dan radar Iran dari wilayah udara Irak, sekitar 70 mil dari perbatasan Iran. 2. Wilayah udara Irak berada di bawah pendudukan, komando, dan kendali militer AS. Kesimpulan: Keterlibatan AS dalam kejahatan ini sudah pasti,” demikian pernyataan misi tersebut di platform X.

Sedikitnya ada empat tentara Iran meninggal pada Sabtu ketika tentara Israel menargetkan fasilitas militer Iran guna merespons serangan besar-besaran rudal balistik Iran ke Israel pada 1 Oktober.

AS menyatakan bahwa serangan Israel itu harus mengakhiri baku tembak langsung antara kedua belah pihak dan memperingatkan Teheran akan “konsekuensi” jika melakukan serangan balasan. Seorang pejabat pertahanan AS menegaskan bahwa "tidak ada keterlibatan AS."

Pejabat militer Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa setiap serangan dari Israel akan dihadapi dengan “respons yang lebih keras.”

Presiden AS Joe Biden pada Sabtu menyatakan harapannya agar serangan Israel terhadap Iran ini menjadi “akhir” dari ketegangan tersebut.

Peringatan Erdogan..

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintah zionis Israel dengan bantuan kekuatan Barat, berusaha memicu konflik regional. Israel diketahui melancarkan serangan terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari.

Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah acara di Hatay, Turki bagian selatan, pada Sabtu (26/10/2024), untuk menyerahkan rumah-rumah baru kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi dahsyat pada Februari 2023.

“Penting untuk tidak terjebak dalam perangkap yang dipasang oleh Israel dan para pendukungnya,” ujar Erdogan, seraya menambahkan bahwa pendekatan Israel pada akhirnya akan gagal: “Dengan pola pikir seperti ini, Israel tidak akan mencapai apa pun.”

Erdogan juga menyampaikan harapan baiknya kepada pemerintah dan rakyat Iran. “Saya menyampaikan doa terbaik saya kepada tetangga kami, Iran, dan Pemerintah Iran yang menjadi sasaran agresi Israel tadi malam.”

Iran menyatakan siap membalas serangan rudal yang dilancarkan Israel sejak Jumat (25/10/2024) malam, menurut laporan kantor berita Tasnim, yang mengutip seorang pejabat tinggi Iran. Iran pun tak akan ragu melancarkan serangan balasan tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyerang target-target militer Iran sebagai balasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap negara Yahudi itu pada 1 Oktober.

Menurut CBS News yang mengutip seorang sumber, serangan Israel terhadap Iran hanya sebatas pada target militer, bukan fasilitas nuklir atau minyak.

Sementara itu, kantor berita Fars melaporkan bahwa Israel menyerang sejumlah pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya Teheran.

Tasnim juga melansir bahwa pusat-pusat militer Garda Revolusi Iran (IRGC) di kedua wilayah itu tidak mengalami kerusakan.

Seorang koresponden Sputnik melaporkan bahwa pada Sabtu sekitar pukul 04.25 pagi waktu setempat (10.30 WIB), suara rentetan ledakan terdengar selama sekitar satu menit dari Kedutaan Besar Rusia di Teheran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler