IHSG Berpeluang Rebound, Coba Cermati Saham-Saham Ini
ISAT, HAIS, dan AMRT layak dipantau hari ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik ke zona hijau pada hari ini, Jumat (27/10/2023). Pada perdagangan kemarin, IHSG terpangkas 119,8 poin ke level 6.714,19 atau anjlok 1,75 persen.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas dalam rebtang 6.680-6.864," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam ulasannya.
Kemarin IHSG terkoreksi dalam seiring dengan dengan naiknya imbal hasil US Treasury ke level 4,96 persen dan depresiasi nilai tukar rupiah, kurs rupiah Jisdor berada di level Rp15.933 per dolar AS. Akibatnya, Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar ekuitas sebesar Rp 1,39 triliun (seluruh pasar).
Hari ini, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri. Sebagai upaya menjaga stabilitas ekonomi domestik, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan paket kebijakan APBN.
Kebijakan tersebut di antaranya, kebijakan pertama adalah pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu per bulan pada November-Desember 2023 dengan total anggaran Rp 7,52 triliun dan pemberian beras 10 kg selama Desember 2023 dengan dana Rp 2,67 triliun.
Kebijakan selanjutnya, mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2023 dengan target Rp 297 triliun. Paket kebijakan ketiga, pembebasan PPN DTP untuk penjualan rumah baru dengan harga di bawah Rp 2 miliar, Bantuan Biaya Administrasi (BBA) dalam 14 bulan sebesar Rp 4 juta per rumah dan menambah porsi bantuan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) sebanyak 1,8 ribu rumah.
Dari mancanegara, Bank Sentral Eropa (ECB) menahan suku bunga di level 4,5 persen setelah mengalami kenaikan dalam 10 kali beruntun sejak Juli 2022. Kebijakan menahan suku bunga tersebut merupakan bentuk kehati-hatian ECB dalam menaikan suku bunga lanjutan yang berpotensi menimbulkan resesi.
Sementara, penjualan rumah tipe keluarga tunggal di Amerika Serikat periode September 2023 naik 12,3 persen secara MoM menjadi 759 ribu unit, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 676 unit. Penjualan rumah baru mencatatkan volume tertinggi sejak Februari 2022 di tengah meningkatnya permintaan dan terbatasnya pasokan rumah. Daya beli masyarakat AS tetap solid sejalan dengan rendahnya tingkat pengangguran dan pertumbuhan upah yang masih tinggi.
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas yang bisa dicermati hari ini.
ISAT
Buy :9.650
TP : 9.925
Stop loss: <9.250
ISAT berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk bullish piercing di area support. Pergerakan harga tertahan di atas MA-100. MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
PT Asianet Media Technology dikabarkan mengakuisisi aset milik ISAT yaitu IM2. Asianet juga membeli aset milik MNC Play yang nantinya akan dialihkan untuk ISAT. Semntara itu, Pada 2Q23 ISAT membukukan kenaikan pendapatan 6,6 persen qoq menjadi Rp 12,73 triliun, EBITDA tercatat naik 13,6% qoq menjadi Rp 6,05 triliun.
Dari sisi bottom line, laba bersih tumbuh 5,4 persen qoq di level Rp 979 miliar. Jumlah pelanggan per Juni 2023 mencapai 100 juta pengguna dengan ARPU (blended) pada kuartal II 2023 sebesar Rp 35,8 ribu, atau naik 8,6 persen qoq.
HAIS
Buy :300
TP : 310
Stop loss: <290
HAIS indikasi bullish continuation dengan volume yang menguat. MACD bar histogram di area positif dan indikator stochastic bergerak naik.
Per September 2023, HAIS catat kenaikan pendapatan 25,6 persen yoy menjadi Rp 680,9 miliar. Dari sisi bottom line, pertumbuhan laba bersih tercatat 51,8 persen yoy menjadi Rp 118,9 miliar dengan margin laba bersih (NPM) tercatat 17,5 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2022 sebesar 14,5 persen.
AMRT
Buy :2.850
TP : 2.930
Stop loss: <2.800
AMRT berpotensi lanjutkan penguatan membentuk rounding bottom. Indikator stochastic crossing mengarah ke atas dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
AMRT targetkan pembukaan gerai baru di 2023 mencapai 800-100 gerai. Dana yang digunakan berasal dari belanja modal (Capex) senilai Rp 4,4 triliun pada tahun 2023, termasuk digunakan untuk perpanjangan sewa, dan pembukaan gudang baru.