Haedar Nashir: Seni Budaya dan Olahraga Bagian Misi Dakwah Muhammadiyah

Tak ada lagi sekat batas agama, suku, ras, golongan, maupun politik.

Dokumen
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, membuka Rakernas Lembaga Seni Budaya (LSB) dan Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) PP Muhammadiyah.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Seni Budaya (LSB) dan Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi dibuka siang ini, Jumat (27/10/2023) oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

Bertempat di Gedung AR Fakhruddin B lantai 5 Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), rakernas tersebut akan berlangsung selama tiga hari ke depan, yakni 27 hingga 29 Oktober  2023.

Haedar Nashir dalam sambutannya menyebut seni budaya dan olahraga merupakan bagian dari misi dakwah Muhammadiyah yang telah mengakar kuat.

“Keperluan kita adalah mengartikulasikan kegiatan seni budaya dan olahraga menjadi ekosistem Muhammadiyah sekaligus menjadi bagian dari misi dakwah dan prinsip Muhammadiyah. Kita perlu lebih banyak melakukan aktualisasi ekspresi seni budaya dan olahraga yang memang tradisinya kuat, ” ujarnya.

Menurut dia, seni budaya dan olahraga merupakan misi yang sangat penting untuk kegiatan dakwah, terlebih dakwah di Muhammadiyah karena kegiatan seni budaya memiliki sifat inklusif dan universal. Lewat seni budaya dan olahraga, tak ada lagi sekat batas agama, suku, ras, golongan, maupun politik.

“Seni budaya dan olahraga mengalir begitu rupa. Maka jadikan pranata ini menjadi pranata yang luas untuk kepentingan gerakan Muhammadiyah. Lewat seni budaya dan olahraga kita bisa menjangkau semua lapisan masyarakat dan semua golongan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan, seni budaya bukanlah sesuatu yang asing bagi Muhammadiyah terutama untuk seni budaya yang kekinian dan bersifat khas. Pun dengan kegiatan olahraga, ia menyebut itu adalah bagian dari kehidupan manusia baik asecara perseorangan maupun secara kolektif.

“Artinya bahwa kita hidup tidak lepas dari seni budaya dan olahraga. Termasuk juga seni baca Alquran juga bagian dari seni budaya yang bersifat keagamaan. Seperti hari-hari ini, kampus-kampus sudah juga memiliki kegiatan seni budaya yang cukup beragam. Begitu juga olahraga sudah menjadi tradisi yang meluas,” katanya.

Sementara itu, Rektor UMY Prof Gunawan Budiyanto yang juga ketua LSB PP Muhammadiyah menyambut baik rakernas yang diadakan di UMY ini. Menurutnya, ini adalah event ke 18 di mana UMY menjadi tuan rumah untuk agenda besar Muhammadiyah di Indonesia.

“Kita tahu Muhammadiyah itu lebih banyak bekerja daripada berbicara. Barangkali ini suatu pertanda bahwa Muhammadiyah memasuki masa-masa yang lebih cerah untuk lima tahun ke depan,” ujarnya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler