167 Karhutla di Majalengka, 341,97 Hektare Lahan Terdampak

Kasus kebakaran hutan atau lahan terjadi di 69 desa/kelurahan.

Republika/Mardiah
(ILUSTRASI) Kebakaran lahan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Selama musim kemarau tahun ini terdata 167 kejadian kebakaran hutan atau lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menyebut ada ratusan hektare lahan yang terdampak.

Baca Juga


Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Kabupaten Majalengka Rezza Permana mengatakan, 167 karhutla itu terjadi pada periode Mei 2023 hingga 25 Oktober 2023. “Kejadian terbanyak pada September, yang mencapai 77 kejadian. Sedangkan Oktober ini sudah mencapai 60 kejadian,” kata Rezza, Sabtu (28/10/2023).

Menurut Rezza, kejadian karhutla itu tersebar di 69 desa/kelurahan di 21 wilayah kecamatan. Luas lahan yang terdampak mencapai sekitar 341,97 hektare. Sementara pada awal Oktober mencapai sekitar 285,86 hektare.

Kebakaran lahan atau hutan ini bisa terjadi tiga sampai lima kali dalam sehari. Petugas mesti bekerja ekstra untuk memadamkan kebakaran.

Rezza mengatakan, total luas lahan terbesar yang terdampak kebakaran ini di wilayah Kecamatan Sukahaji, mencapai 67,36 hektare. Kemudian di wilayah Kecamatan Majalengka mencapai 66,64 hektare, di Kecamatan Cigasong 49,58 hektare, Kecamatan Sindang 25,04 hektare, dan di wilayah Kecamatan Sindangwangi sekitar 23,05 hektare.

Sementara di sejumlah kecamatan lain luas lahan atau hutan terdampak kebakaran bervariasi, di bawah 20 hektare.

Rezza mengatakan, karhutla masih berpotensi terjadi, meskipun di sejumlah daaerah wilayah Kabupaten Majalengka sudah mulai turun hujan. Sebagian wilayah Majalengka kini masuk masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke hujan. “Penanggulangan bencana pada musim kemarau dipastikan tetap berjalan,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler