Rekind Raih Penghargaan Bergengsi Industri Oil & Gas Asia Pasifik
Apresiasi Downstream Project of the Year disematkan ke JTB Gas Development Project
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Rekayasa Industri (Rekind) meraih penghargaan bergengsi industri Oil & Gas untuk kawasan Asia Pasifik, di perhelatan Asian Downstream Summit & Asian Refining Technology Conference 2023.
Gelaran event internasional ini diorganisir oleh Asian Downstream Insights yang merupakan bagian dari World Refining Association, sebuah organisasi nirlaba yang telah lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai penyelenggara kegiatan berbagi pengetahuan dan jejaring global bagi pelaku industri refinery. Penghargaan Asian Downstream Summit sendiri sudah diberikan sejak tahun 2018 kepada perusahaan-perusahaan terkait industri refinery terkemuka di Asia Pasifik.
Delegasi Rekind yang menerima penghargaan diwakili oleh M. Darma Setiawan, EVP Operation, Erwin Fahmi Artantono, VP 3D Design System, dan Fandy Maulana Syah Rizal, VP System Development & Innovation Management. Fandy dipercaya memperoleh penghargaan Young Engineer Award, sedangkan Apresiasi Downstream Project of the Year disematkan kepada JTB Gas Development Project.
Patut dibanggakan, melalui perhelatan yang yang diadakan pada 25 - 26 Oktober 2023, di Sand Expo & Conference Centre, Singapura itu, penyematan apresiasi Downstream Project of the Year kepada Rekind yang diwakili oleh M. Darma Setiawan, diberikan langsung oleh Menteri Negara Low Yen Ling, dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. Ini merupakan bukti pengakuan internasional, khususnya di Asia Pasifik, terhadap kompetensi Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Triyani Utaminingsih mengapresiasi positif perolehan penghargaan tersebut. Bagi Wanita yang akrab disapa Yani itu, prestasi ini merupakan berita gembira di tengah situasi dan kondisi Rekind yang saat ini tengah dalam proses restrukturisasi.
“Ini artinya apa? Rekind tidak tinggal diam atau hanya terpaku menanti proses restrukturisasi yang sedang berjalan. Kami tetap tetap do dan create something useful. Proses restrukturisasi secara bisnis tetap berjalan, demikian halnya dengan proses inovasi dan improvement di sisi operasional, juga tetap melangkah optimal dan terbukti kita semua bisa memperoleh penghargaan bergengsi ini,” ungkap Yani bangga.
Downstream Project of the Year merupakan penghargaan yang menitikberatkan pada pemilihan proyek yang paling berkomitmen, paling menantang dan membawa perubahan dalam industri refinery atau petrokimia. Ada Top 3 Project yang terpilih menjadi nominator peraih penghargaan ini, antara lain JTB Gas Development Project (Rekind), H2 Optimisation & CO2e Reduction Project (Petronas) dan Plant of the Future Project (Celanese).
Melalui proses penjurian yang ketat, akhirnya yang terpilih sebagai pemenang adalah JTB Gas Development Project yang menerapkan 3D Integrated Design dan digitalisasi dalam rancang bangun fasilitas pengolahan gas di Bojonegoro besutan Erwin Fahmi Artantono dan Tim. Dalam penerapan teknologi digitalisasi ini Rekind menggunakan Hexagon Solution, yang terbukti berdampak positif melalui penghematan hingga peningkatan produktivitas bagi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan Rekind selaku kontraktor utamanya.
Nama Fandy Maulana Syah Rizal juga tiidak kalah bersinar di ajang prestise tersebut. Dirinya disematkan penghargaan Young Engineer Award, yang diperuntukkan bagi para engineer muda karena mampu menunjukkan potensi dan kiprah terbaiknya bagi perkembangan industri.
Selain itu, penghargaan ini juga disematkan sebagai dukungan atas kinerja dan inisiatifnya bagi perusahaan. Satu lagi, pemenang penghargaan ini ‘digadang-gadang’ seorang engineer muda berbakat dan berpotensi kuat mencapai level manajemen puncak.
Untuk memperoleh penghargaan tersebut, pria yang akrab disapa Fandy dan menjabat Vice President (VP) System Development & Innovation Management (SDIM) di Rekind itu, harus ‘menggeser’ dua nominator engineer lainnya yang kebetulan berasal dari perusahaan yang sama, Petronas-Malaysia.
“Tunjukkan, bahwa bersama-sama kita bisa bangkit dan tetap menjadi perusahaan EPC yang terbaik dalam menyongsong masa depan perusahaan dan bangsa yang lebih gemilang,” tutur Yani.