Menhan: Rusia akan Menang Bila AS Berhenti Bantu Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mengatakan Rusia memenangkan perang di Ukraina kecuali jika AS mempertahankan dukungannya untuk Kiev.

Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken memberikan kesaksian di hadapan Komite Alokasi Senat atas permintaan Presiden Joe Biden sebesar 106 miliar dolar untuk mendanai rencana ambisius untuk Ukraina, Israel dan keamanan perbatasan AS.

"Saya dapat menjamin tanpa dukungan kami (Presiden Rusia Vladimir) Putin akan berhasil," kata Austin dalam dengar pendapat tersebut, Selasa (31/10/2023).

"Jika kita menarik karpet dari bawah mereka sekarang, Putin hanya akan menjadi lebih kuat dan dia akan berhasil melakukan apa yang ingin dia lakukan," katanya.

Dengan alasan  mendukung mitra AS sangat penting untuk keamanan nasional, Biden meminta 61,4 miliar dolar AS untuk Ukraina. Sekitar setengahnya akan dibelanjakan di Amerika Serikat untuk mengisi kembali stok senjata yang terkuras oleh dukungan sebelumnya.

Kongres menyetujui 113 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina sejak invasi Rusia mpada Februari 2022. Gedung Putih mengatakan mereka memiliki dana kurang dari 5,5 miliar dolar AS untuk melanjutkan transfer senjata dari persediaan AS ke pasukan Ukraina yang berperang melawan Rusia.

Jalan ke depan untuk rencana pendanaan terbaru Biden terlihat tidak pasti. Partai Demokrat dengan solid mendukung strategi Biden untuk menggabungkan bantuan Ukraina dengan dukungan untuk Israel, seperti halnya banyak anggota Partai Republik di Senat dan House of Representative.

Namun, Partai Republik yang memimpin House keberatan menggabungkan kedua isu tersebut. Beberapa anggota Senat dari partai itu juga menolaknya.

Austin mengatakan pemerintahan Biden menginginkan Ukraina untuk melanjutkan operasi selama musim dingin. Tetapi Kiev tidak dapat melakukan hal tersebut jika mereka dipaksa untuk berhenti sejenak karena kurangnya dukungan AS.

Para pejabat militer Kiev mengatakan Rusia telah menambah kekuatannya di sekitar kota Bakhmut yang hancur di Ukraina timur dan telah mengalihkan pasukannya dari pertahanan ke penyerangan, tetapi Ukraina telah bersiap untuk menangkis serangan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika